Kajari Kupang, Shirley Manutede, SH bersama masyarakat di lokasi Air Terjun Hono yang ada di Desa Sillu atau di tapal batas Desa Seki, Kecamatan Amabi Oefeto Timur dan Dusun Sublele, Desa Silu Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT.
Meski cantik dan esotik, namun Air Terjun Hono belum maksimal dikelola. Karenanya diharapkan BumDes kedua daerah itu bisa sama-sama membahas terkait pembenahannya.
Camat Amabi Oefeto Timur, Kabupaten Kupang, Maher Ora, S.SoS menyampaikan hal ini saat menghubungi Pos-Kupang dari Oelamasi, Selasa (1/6/2021).
Dijelaskan Maher, kekayaan alam yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia hendaknya perlu dijaga kelestariannya.
Harus dijaga dan merawat demi kelangsungan hidup berbagai margasatwa yang ada di dalamnya. Tidak boleh dirusak karena akan membawa bencana dimasa depan.
Air Terjun Hono yang ada di Desa Sillu atau di tapal batas Desa Seki, Kecamatan Amabi Oefeto Timur dan Dusun Sublele, Desa Silu Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT. (dok shirley manutede)
Kawasan ini masih asli dan menjadi daya tarik yang luar biasa bagi para pengunjung.
Untuk itu, masyarakat kedua wilayah tersebut perlu melalui BumDes bekerjasama dalam pengelolaan sumber daya alam tersebut untuk meningkatkan pendapatan asli Desa.
"Akhir-akhir ini banyak masyarakat dari berbagai tempat berkunjung ke lokasi tersebut namun dukungan fasilitas penunjang berupa akses jalan masuk ke lokasi belum memadai," kata Maher.
Dirinya berharap perlu mendapat perhatian Pemerintah Kabupaten Kupang khususnya dinas PUPR, Dinas parawisata serta dinas teknis terkait untuk melakukan pembenahan demi mensukseskan program revolusi 5P khususnya bidang parawisata di Kabupaten Kupang.
"Diharapkan kepada masyarakat pengunjung perlu menjaga keamanan, kenyamanan dan kebersihan serta dilarang merusak lingkungan di lokasi tersebut," pinta Maher.(poskupangwiki.com, novemy leo/*)
Berikut foto foto di Air Terjun Hono, diabadikan wisatawan Shirley Manutede :
Kajari Kupang, Shirley Manutede, SH di lokasi Air Terjun Hono yang ada di Desa Sillu atau di tapal batas Desa Seki, Kecamatan Amabi Oefeto Timur dan Dusun Sublele, Desa Silu Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT. (dok shirley manutede)Air Terjun Hono yang ada di Desa Sillu atau di tapal batas Desa Seki, Kecamatan Amabi Oefeto Timur dan Dusun Sublele, Desa Silu Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT. (dok shirley manutede)Kajari Kupang, Shirley Manutede, SH bersama keluarga di lokasi Air Terjun Hono yang ada di Desa Sillu atau di tapal batas Desa Seki, Kecamatan Amabi Oefeto Timur dan Dusun Sublele, Desa Silu Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT. (dok shirley manutede)Kajari Kupang, Shirley Manutede, SH bersama masyarakat di lokasi Air Terjun Hono yang ada di Desa Sillu atau di tapal batas Desa Seki, Kecamatan Amabi Oefeto Timur dan Dusun Sublele, Desa Silu Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT. (dok shirley manutede)Kajari Kupang, Shirley Manutede, SH di Air Terjun Hono yang ada di Desa Sillu atau di tapal batas Desa Seki, Kecamatan Amabi Oefeto Timur dan Dusun Sublele, Desa Silu Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT. (dok shirley manutede)Kajari Kupang, Shirley Manutede, SH di Air Terjun Hono yang ada di Desa Sillu atau di tapal batas Desa Seki, Kecamatan Amabi Oefeto Timur dan Dusun Sublele, Desa Silu Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT. (dok shirley manutede)Kajari Kupang, Shirley Manutede, SH bersama masyarakat di Air Terjun Hono ini berada di Desa Sillu atau di tapal batas Desa Seki, Kecamatan Amabi Oefeto Timur dan Dusun Sublele, Desa Silu Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT. (dok shirley manutede)