Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Bencana banjir bandang di Adonara, Flores Timur mengakibatkan sulitnya akses jalur distribusi energi bagi masyarakat terdampak. Namun, kini jalur distribusi telah kembali normal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Hasil pantauan tim kami di lapangan saat ini, di SPBU 56.862.02 Pulau Adonara tidak terdapat antrian yang panjang. Ini menandakan bahwa BBM tersedia cukup untuk melayani kebutuhan masyarakat pasca bencana banjir bandang beberapa waktu lalu," kata Unit Manager Communication and CSR Pertamina Marketing Region Jatimbalinus, Deden Idhani dalam rilisnya kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (14/4) siang.
Deden menguraikan, hari pertama pasca bencana, akses jalan menuju SPBU No. 56.862.02 di Pulau Adonara terdampak banjir bandang dan tidak dapat dilewati. Pertamina pun menyiagakan alternatif layanan sementara secara manual di dekat pelabuhan, dengan tujuan kebutuhan BBM masyarakat masih dapat terpenuhi sambil menunggu akses jalan menuju SPBU kembali dapat dilalui.
SPBU di Adonara sudah dapat beroperasi sejak Rabu (7/4) yang lalu. SPBU itu melayani masyarakat untuk jenis produk BBM Pertamax, Biosolar, dan Dexlite. Sementara itu, pelayanan produk Premium tetap dilakukan secara manual hingga Senin (12/4) saat pembersihan tangki penyimpanan produk Premium yang terkontaminasi air
akibat banjir telah selesai.
Adapun jumlah BBM yang dikirimkan Pertamina ke SPBU di Adonara semenjak bencana terjadi dalam jumlah yang cukup, bahkan lebih dari kebutuhan rata-rata masyarakat yaitu sebanyak 18 Kilo Liter (KL) dalam satu hari untuk semua jenis produk yang tersedia di SPBU tersebut.
Deden menambahkan, adanya kemungkinan peran spekulan pengecer BBM dalam memanfaatkan kesempatan untuk mempermainkan harga pada saat terjadi bencana perlu menjadi perhatian berbagai pihak. Menurutnya, saat ini yang harus diutamakan adalah bagaimana upaya untuk memenuhi kebutuhan energi bagi masyarakat yang terdampak bencana.
"Pertamina bersama dengan pemerintah daerah setempat dan juga aparat penegak hukum telah berkoordinasi terkait penertiban pengecer BBM yang juga berperan sebagai spekulan dalam menaikkan harga lebih tinggi dan tidak wajar di masa pemulihan dari bencana," sambung Deden.
Pertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan. Pertamina akan terus menjamin ketersedian BBM bagi masyarakat Pulau Adonara, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terjadi kesulitan memperoleh BBM di SPBU.
Guna mendukung pengembangan pelayanan penyaluran dan distribusi energi yang dilakukan oleh Pertamina, Deden mengajak masyarakat untuk berpartisipasi apabila menemukan kendala dalam memperoleh BBM di SPBU Pertamina di wilayahnya agar langsung menghubungi Pertamina Call Center 135. (cr1)