Tuan Guru Bajang Kecewa, Hubungi Susilo Bambang Yudhoyono Berulang Kali Tapi Tak Direspon, Ada Apa?

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Profil lengkap Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang, ulama beda padandangan politik dengan Habib Rizieq

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Tuan Guru Bajang mengaku sangat kecewa ketika ia berulang kali menghubungi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tapi tidak direspon.

Ungkapan kekecewaan Tuan Guru Bajang yang juga mantan Gubernur NTB (Nusa Tenggara Barat) itu disampaikan kepada media beberapa waktu lalu.

Tuan Guru Bajang berusaha menghubungi SBY terkait keberadaan Partai Demokrat. Saat itu TGB hendak menyampaikan pendapatnya tentang eksistensi partai berlambang mercy tersebut.

TGB mengunkapkan bahwa ia sudah beberapa kali mencoba menghubungi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Akan tetapi karena SBY sibuk, sehingga Tuan Guru Bajang mengurungkan niatnya untuk bertemu dan menghubungi ulang SBY.

"Karena beliu banyak kesibukan yang lain sehingga sampai sekarang belum diberi waktu atau belum ada kesempatan," ujar TGB.

Belakangan baru terungkap, bahwa keinginan Tuan Guru Bajang menghubungi SBY itu untuk menyampaikan niatnya mundur dari Partai Demokrat.

Tuan Guru Bajang mundur dari partai tersebut karena berbeda pandangan dalam hal pemilihan presiden dan wakil presiden.

Saat itu, Tuan Guru Bajang yang merupakan salah satu anggota di Majelis Tinggi Partai Demokrat, menyatakan keinginan memenangkan Joko Widodo namun direspon dengan hal berbeda. 

Terhadap hal itu,  Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mengatakan, Partai Demokrat menghargai sikap Tuan Guru Bajang yang ingin mundur dari Partai Demokrat.

"Pilihan politik individu kan tentu tidak bisa kita batasi. Tapi kalau kader tentu wajib ikut apa keputusan partai. Yang pasti keadaan saat ini, di internal belum ada pembicaraan sanksi untuk beliau," ungkap Jansen kepada tribunnews.com.

"Ibarat pertandingan bola, apa yang dilakukan TGB inikan lebih pada "off side". Karena kecepatan larinya terlalu kencang, dia jadi berlari mendahului bola tiba digawang. Itu saja persoalannya," kata Jansen.

Majelis Tinggi Partai dimana TGB juga termasuk anggotanya, ia menegaskan kembali belum memutuskan sikap resmi Partai terkait Pilpres, namun sudah buat sikap sendiri.

"Off side. dalam bola itu kan bukan jenis pelanggaran yang berbuah kartu kuning apalagi kartu merah kan. Paling teguran ringan dari wasit aja. Di politik biasalah itu terjadi offside-offside dikit," katanya diplomatis.

Sebelumnya, ditemui di Kantor ICMI, Jakarta Pusat,Tuan Guru Bajang (TGB) mengaku telah mundur dari Partai Demokrat (PD).

Halaman
1234

Berita Terkini