Mantan jaksa penuntut negara itu, Ana Pessoa yang keras, memenjarakan beberapa pejabat senior termasuk mantan Menteri Kehakiman Lucia Lobato.
Sementara Pessoa akhirnya diganti setelah beberapa manuver yang tidak jelas, penggantinya tampaknya bertekad untuk melanjutkan warisannya.
Ketika Pessoa dipaksa keluar dari jabatannya pada Maret 2012, media lokal memuat berita utama yang menyatakan, "Dia masih jaksa penuntut umum kami" dan duta besar AS mengadakan pesta perpisahan.
Sebuah survei terhadap mahasiswa hukum menemukan bahwa lebih dari 80 persen ingin menjadi jaksa.
Terlepas dari banyak tantangan, Timor-Leste tetap menjadi negara demokrasi dan mungkin pada akhirnya itulah penyelamat negara itu.*
Sebagian artikel ini sudah tayang di Intiasari.grid.id dengan judul: Walaupun Menyandang Negara Termiskin di Dunia, dan Rakyatnya Hidup Pas-Pasan Tak Disangka Kehidupan Pejabat Timor Leste Sangat Mewah, Bahkan Setelah Pensiun Masih Digaji Rp50 Jutaan