T kini tengah menanti surat akta cerai dengan istrinya terdahulu.
Keseharian M
Sehari-hari M hanya sibuk membantu orang tuanya.
Selain membantu ibu angkatnya, setiap harinya M membantu ayahnya untuk mencari rongsokan di wilayah Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
"Jika ada waktu luang, menjadi buruh bersih-bersih di ladang orang lain. Sekolahnya cuma sampai lulusan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan dilanjutkan pesantren satu tahun," kata Atik (45), ibu angkat M di rumahnya, Rabu 31 Maret 2021.
Ketika ingin melanjutkan sekolah lagi, kata Atik, M terkendala biaya.
"Daripada kosong ilmu, mendingan M pesantren saja selama satu tahun," ucapnya.
Sesudah pesantren, kata Atik, sehari-harinya M membantu pekerjaan seadanya di rumah dan juga ayahnya yang bekerja mencari rongsok.
"Kadang-kadang menyerut lidi, terus mencari rongsokan yang dapat dijual," kata Atik.
Menurut Atik, apa yang dilakukan M bisa membantu kebutuhan keluarga sehari-hari.
"Kadang dapat Rp 30 ribu, Rp 40 ribu per harinya. Buat jajannya juga," ucapnya.
Atik menambahkan, bahwa ibu asli M sudah tidak ada.
Baca juga: Benarkah Merokok Bisa Batalkan Puasa Ramadan? Begini Penjelasan Lengkapnya, SIMAK
Baca juga: Wujudkan Pariwisata Labuan Bajo Berkelanjutan dan Mandiri, Ini yang Dilakukan BPOLBF
karena itu, dirinya hanya berperan sebagai ibu angkat.
Sementara, kata Atik, untuk jalinan asmara M dengan T, itu tergantung anak angkatnya.
"Tak apa-apa, yang penting suka sama suka. Ibu mah tidak menyuruh ke Kang Guru (T, Red), terserah Neng," ucapnya.