Ritus pembuka diawali dengan lagu pembuka dan berakhir setelah Imam menyampaikan doa pembukaan.
Hal khusus yang dilakukan pada Misa Kamis Putih adalah dibunyikannya lonceng Gereja selama umat menyanyikan Gloria/Kemuliaan.
Gloria ini selama Masa Prapaskah tidak dinyanyikan.
Pembunyian lonceng ini juga merupakan saat terakhir lonceng gereja dibunyikan sebelum nanti mulai dibunyikan kembali saat kita menyanyikan Gloria pada perayaan Malam Paskah.
* Liturgi Sabda dan upacara pembasuhan kaki
Liturgi Sabda merupakan saat bagi kita mendengarkan dan merenungkan firman Tuhan. Karena itu sikap kita yang terbaik adalah mendengarkan tanpa membaca teks yang ada.
Bacaan-bacaan yang telah kita dengar itu akan dijabarkan lebih lanjut oleh Imam saat homili. Upacara Pembasuhan Kaki akan dilakukan untuk mengenangkan kembali kegiatan yang sudah dilakukan Yesus sebelum perjamuan malam terakhir dilakukan.
Baca juga: Link Live Youtube! Jadwal Misa Tri Hari Suci Online Misa Kamis Putih Jumat Agung Vigili Paskah 2021
Orang-orang yang dibasuh kakinya 12 orang laki-laki sebagai lambang 12 Rasul Yesus.
Pembasuhan kaki harus dilakukan oleh Imam, dianjurkan sekali tidak diwakilkan pada Diakon atau orang tertentu. Alasannya, karena pada saat Misa, Imam adalah “Kristus yang lain” yang nampak pada rupa Imam.
Pembasuhan kaki ini sendiri merupakan Tradisi bangsa Yahudi yang dilakukan oleh para pelayan kepada tuannya setelah mereka pulang dari bepergian sebelum makan.
Tujuannya untuk membersihkan tuannya dari kotoran dan debu. Tujuan dari pembasuhan kaki itu sendiri adalah untuk berani rendah hati karena Yesus pun berani merendahkan Diri-Nya.
*Liturgi Ekaristi
Liturgi Ekaristi dimulai dengan lagu persembahan. Bila ada kolekte yang dikumpulkan, dapat diiringi dengan lagu Ubi Caritas est atau lagu lain yang sesuai.
Baca juga: 7 Lagu Katolik untuk Memperingati Jumat Agung, Link Siaran Langsung Misa Kamis Putih dan Paskah 2021
Prefasi yang digunakan pada Misa Kamis Putih juga prefasi konsekrasi yang khusus atau yang biasanya Doa Syukur Agung I. Hosti yang telah dikonsekrasikan pada Misa Kamis Putih harus sedapat mungkin cukup, untuk dapat digunakan pada saat Ibadat Jumat Agung,karena pada ibadah Jumat Agung tidak ada Konsekrasi. Karena itu, sebelum Misa Kamis Putih, tabernakel perlu dikosongkan.
Setelah komuni, Altar dibersihkan dari segala hiasan, bunga-bunga, kain altar dilipat dan dibereskan, dan tempat air suci dikosongkan untuk diisi kembali pada Malam Paskah. Salib besar yang ada di belakang altar juga ditutup dengan kain ungu sebagai tanda berkabung. Pada saat ini, musik atau lonceng Gereja tidak lagi digunakan.