Kafein biasanya terkandung dalam kopi dan dapat memicu tubuh melepaskan lebih banyak cairan.
Ini bisa menyebabkan dehidrasi saat puasa.
Hindari mengonsumsi kafein saat subuh atau malam hari setelah berbuka puasa.
Kopi juga bersifat asam dan dapat memicu iritasi di perut Anda.
7. Tingkatkan konsumsi air
Tubuh kehilangan banyak cairan saat puasa dan untuk menggantinya maka Anda harus minum banyak air setidaknya 8 gelas saat buka puasa dan pada waktu sahur.
Air juga bisa menetralkan asam lambung di lambung dan mengurangi risiko kambuhnya penyakit maag.
Namun, ingatlah untuk menghindari minuman asam dan mengandung kafein seperti jus buah, sirup, soda atau minuman lain yang dapat memicu rasa sakit di perut.
8. Minum obat sakit maag
Jika Anda secara teratur mengonsumsi obat untuk penyakit maag, silakan lakukan secara rutin setelah berbuka puasa atau seperti yang disarankan oleh dokter.
9. Konsultasikan dengan dokter
Jika Anda adalah pasien maag kronis dan telah menjalankan pengobatan untuk waktu yang lama, maka lebih baik sebelum berpuasa Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Konsultasikan ke dokter tentang berbagai saran dan perawatan selama bulan puasa.
10. Perhatikan gejala yang muncul
Meskipun puasa aman untuk pasien maag, tetapi jika pasien maag kronis mendapatkan beberapa gejala seperti mual, muntah, penurunan berat badan secara drastis atau sakit parah maka dibolehkan untuk tidak berpuasa.
Islam fleksibel untuk umatnya dan tidak memaksa umatnya untuk melakukan ibadah di luar kemampuan tubuh.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com