"Itu harus ditambahkan satu yaitu Kuta jangan tiga daerah yaitu Nusa Dua, Sanur dan Ubud saja yang green zone. Tapi perlu ditambahkan Kuta mungkin di tahap keduanya atau apa itu. Menurut saya makin banyak green zone makin bagus sehingga ada pilihannya," tutur Rai Suryawijaya.
Market wisman yang anak-anak muda dan surfer terlebih dari market Australia, market Tiongkok dan Jepang sangat menyukai Kuta area sehingga dirinya sangat berharap sekali Kuta masuk green zone selanjutnya.
Terlebih, Kuta juga menjadi basisnya pusat ekonomi yang ada di Kabupaten Badung khususnya dan Bali pada umumnya.
Selain itu juga di Kuta menopang hajat hidup orang banyak yang mana saat ini Kuta sendiri seperti mati suri.
"Saat ini Kuta kan shutdown sementara atau mati suri kondisi ini sangat memprihatikan. Kuta menopang hajat hidup orang banyak karena 70 persen hotel yang ada di Bali itu berada di Kuta dan harus segera dihidupkan. Sehingga Kuta area juga perlu jadi green zone," tambahnya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Wisatawan Asing Baru Rencana Dibuka April 2022, Reaksi PHRI; Kondisi di Bali Sudah Berdarah-darah, https://bali.tribunnews.com/2021/03/10/wisatawan-asing-baru-rencana-dibuka-april-2022-reaksi-phri-kondisi-di-bali-sudah-berdarah-darah?page=all
Penulis: Zaenal Nur Arifin
Editor: Komang Agus Ruspawan