"Saya sempat berenang mencari korban. Tetapi saya tidak menemukan korban sehingga saya bersama teman-teman langsung berteriak meminta bantuan warga. Warga lalu datang memberikan pertolongan," kata ungkap Martin.
Ketua RT 015/RW 05, Pilomina Nona mengatakan, kasus orang tenggelam di lokasi cekdam pernah terjadi pada tahun 1992 hingga meninggal dunia. Korban meninggal itu anak sekolah dasar.
Ia mengaku, cekdam ini dibangun oleh pemerintah sekitar tahun sembilan puluhan oleh guna menampung dan merendam arus air sepanjang kali Nangalimang.
"Dengan adanya kejadian ini, maka sudah ada dua orang yang meninggal di lokasi cekdam itu. Semuanya yang meninggal ini merupakan anak-anak," kata Nona. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)