Megy Sigasare Senada dengan Kader PDIP Soal Etika Mengisi Kursi Wakil Bupati Ende

Penulis: Laus Markus Goti
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Megy saat bersama Almarhum Marsel Y.W Petu dan Djafar Achmad di Ende.

Megy Sigasare Senada dengan Kader PDIP Soal Etika Mengisi Kursi Wakil Bupati Ende

POS-KUPANG.COM | ENDE - Anggota DPRD Kabupaten Ende, Megy Sigasare menyatakan dirinya senada dengan pandangan Ansy Lema anggota DPR RI terkait proses politik pengisian kursi wakil bupati Ende yang sudah setahun lebih lowong.

Ansy sebagai putra asli Ende, berharap segera akan ada wakil bupati Ende. Kader PDI Perjuangan ini megatakan, sudah terlalu lama Bupati Djafar Achmad memimpin Ende tanpa wakil. Lalu bagaimana sikap PDI Perjuangan dengan proses pengisian kursi wakil bupati?

Namun, Ansy menegaskan, sejak awal dirinya dan setidaknya, seniornya, Herman Hery, punya sikap yang jelas, terkait siapa yang mengisi kursi wakil bupati Ende.

"Karena Almarhum Marsel Y.W Petu, merupakan kader partai Golkar, logisnya dan etisnya, yang mengisi kursi wakil bupati Ende yakni kader partai Golkar atau individu yang diusung partai Golkar. Sehingga moralitas dan etika itu terjaga," tegas Ansy Lema, Selasa (3/3/2021).

Ansy bahkan sempat mengingatkan bahwa Ende sangat bersejarah bagi bangsa ini, yang mana Ir. Soekarno atau Bung Karno, pendiri republik ini menemukan ilham Pancasila di Ende, ketika menjalani massa pembuangan oleh kolonial Belanda (1934-1938).

"Ketika di Ende Bung Karno menggali nilai-nilai Pancasila, hasil bergaul dengan berbagai pihak. Dengan masyarakat lokal, dengan para haji, tokoh muslim dan juga dengan para pastor-pastor Belanda, Gereja di sana," kata Ansy.

Menurut Ansy, mestinya DPRD Kabupaten Ende menangkap spirit Bung Karno, bahwa proses demokrasi ini berjalan dengan mengikuti jejak-jejak inspirasi Bung Karno di Ende. "Menangkap apa yang menjadi kerinduan masyarakat, menangkap nilai demokrasi dan menangkap apa yang menjadi aspirasi para tokoh," ungkapnya.

Namun, bagaimana sesungguhnya dinamika yang terjadi di Ende? Pembahasan di partai koalisi Marsel - Djafar, siapa yang bakal mengisi kursi wakil bupati Ende, belum rampung. Enam parpol mengusulkan Erikos Emanuel Rede (Ketua Nasdem) Ende, sementara Golkar mengusulkan dua nama yakni Hery Wadhi, Ketua Partai Golkar Ende dan Domi Mere.

Riuh pengisian kursi wakil bupati Ende kian memanas ketika parpol koalisi, minus Golkar, yang menurut Golkar, secara sepihak mengeliminasi salah satu nama yang diusulkan Golkar melalui voting dalam pertemuan koalisi, di Hotel Lancar, Kota Ende, Senin (2/3/2021)

Megy menegaskan, etika dan moralitas dalam berpolitik perlu dijaga, sehingga bisa memberikan nilai dan pendidikan politik kepada masyarakat. "Saya sepakat dengan saudaraku Ansy Lema," kata Megy, Selasa (3/3/2021).

Megy menjelaskan dalam koalisi MJ Partai Golkar merupakan "sulungnya" MJ mestinya lebih diutamakan hak kesulungan kami.

Megy menuturkan, Marsel Petu sebagai Ketua Golkar, sudah menorehkan sejarah dalam karya-karya yang dipikirkan sangat lama lalu dituangkan dalam visi-misi membangun desa menata kota.

"Maka sudah selayaknya dengan sisa periode ini berikan kembali kepada Golkar untuk menuntaskan karya-karya MJ. Bahwa sejak awal sebagai penggerak utama MJ kan Golkar, dan kalau saat ini kami Golkar akan jadi nomor 2 atau wakil bupati itu seleksi alam. Tuhan punya rencana Ilahi," kata Megy.

Megy tegaskan, Golkar tetap ingin nilai-nilai etis dan politis ini tetap terjaga bersama kader PDI Perjuangan, Bupati Ende Djafar Achmad. "Yang sejak awal hanya mau dengan Golkar karna Marsel Petu Golkar adalah pilihannya," tambahnya.

Halaman
123

Berita Terkini