Prostitusi Anak Kos, Tarif Murah, Pelanggan Datang via Aplikasi, Tamu Banyak Remaja

Editor: Alfred Dama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Ilustrasi prostitusi di kos-kosan

Saban kali selesai melayani satu tamunya, Leida harus mandi untuk menjemput tamu lain yang memakai jasanya.

"Baru setahun, diajak teman sih awalnya," cerita Leida.

Ia dan teman-temannya biasa menjaring pelanggan melalui aplikasi MiChat

Senyumnya mengembang, jika melihat pesan masuk di ponselnya. Artinya, dia dapat pelanggan baru.

Seperti sudah jadi ritual, ia bergegas ia berbenah merapikan penampilan.

Acapkali ada tamu baru, ia selalu memakai wangi-wangian di tubuhnya yang tinggi semampai.

Ia sudah membayangkan akan mendapat bayaran Rp 300 ribu untuk sekali kencan, setelah prosestawar menawar dengan pria itu deal.

ILUSTRASI Prostitusi online (Istimewa) (via warta kota)

Baca juga: VIDEO Ruang Perawatan Infeksi Covid-19 di RSU Kota Tangsel Penuh

Kamar bercinta yang dipakai melayani tamu menyediakan dua kasur lipat, bantal dan guling.

Sejumlah alat rias, beberapa bungkus makanan dan remah-remahnya, berserakan di sudut lantai.

Sebuah kipas angin berukuran kecil, tak mampu menghilangkan hawa panas dari dalam ruangan tersebut.

Leida, seperti teman-temannya yang lain, punya sejumlah peraturan yang wajib ditaati pelanggan.

"Satu kali main ya, maksimal satu jam lah," kata Leida.

Sementara Leida menservis pelanggannya, dua wanita temannya menunggu di lorong.

Mereka juga menunggu pesan masuk dari tamu yang ingin mendapat layanan mereka.

Halaman
1234

Berita Terkini