Hal ini dipercaya sebagai penghormatan bagi dewa yang tidak menyantap hewan bernyawa. Namun kembali lagi kepercayaan ini hanya dilakukan Tionghoa kepercayaan Konghucu.
5. Tradisi Yu Sheng
Saat tahun baru Imlek tiba, salah satu yang paling ditunggu-tunggu adalah berbagai sajian makanan khas. Salah satu tradisi terkait kuliner Imlek yang unik adalah Yu sheng (yee sang)
Hidangan berupa salad ikan ini berisi berbagai irisan sayur segar dan disantap dengan cara diangkat setinggi-tinggi mungkin menggunakan sumpit sebagai bentuk harapan rejeki dan keberuntungan yang tinggi atau meningkat.
6. Sajian Makanan
Tradisi makan malam bersama keluarga di tahun baru Imlek adalah tradisi unik lainnya yang biasa ditemui menjelang tahun baru Imlek. Dikatakan unik, karena pada saat malam tahun baru, seluruh keluarga akan berkumpul dan makan 12 macam hidangan yang melambangkan 12 shio yang ada dalam kepercayaan masyarakat Tiongkok.
Selain itu, setiap hidangan ini juga memiliki makna masing-masing seperti kue keranjang yang melambangkan kerukunan dalam keluarga hingga Kuo Tie sebagai simbol kemakmuran.
7. Silaturahmi Keluarga
Hari pertama biasanya keluarga saling mengunjungi. Lazimnya anggota kelaurga berusia muda akan berkunjung ke anggota keluarga yang usianya lebih tua. Silaturahmi dilakukan dengan memberi salam Gong Xi Fat Choi sembari mengepalkan tangan kanan di dada lalu dibungkus dengan telapak tangan kiri sebagai tanda penghormatan.
Selesai memberi salam, orang yang sudah menikah akan memberikan angpao kepada orang yang belum menikah. Pernikahan dianggap sebagai batas kedewasaaan seseorang, tetapi bagi orang dewasa yang belum menikah masih boleh menerima angpao yang dianggap dapat memberi nasib baik termasuk jodoh. Sebenarnya tradisi Tionghoa kuno adalah memberi permen atau manisan, bukan angpao. Namun karena uang dianggap lebih praktis dan berguna terjadi perubahan tradisi.
8. Bagi-bagi Angpao
Tradisi unik khas tahun baru Imlek selanjutnya adalah tradisi membagi-bagikan Angpao (Hongbao) alias amplop merah berisikan uang kepada anak-anak.
Angpao umumnya dibagikan oleh setiap pasangan yang telah menikah kepada anak-anak kecil atau orang yang belum menikah sebagai bentuk doa untuk keberuntungan kepada di penerima.
9. Pesta Kembang Api dan Pertunjukan Barongsai
Barongsai, tarian tradisional China, menjadi salah satu media perekat persahabatan antara etnis Tionghoa dan Muslim di Kota Banda Aceh. Dari 25 penari barongsai, delapan di antaranya adalah pelajar Muslim warga Banda Aceh yang selalu ikut dalam penampilan barongsai setiap perayaan Imlek di kawasan Pasar Penayong, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Jumat. (kompas.com)
Tahun baru Imlek identik juga dengan perayaan yang meriah, mulai dari dekorasi serba merah, pertunjukkan barongsai, hingga pesta kembang api dan petasan. Hal inipun ternyata memiliki latar belakang legenda yang panjang.
Pada zaman dahulu, masyarakat di Tiongkok masih mempercayai keberadaan makhluk mitologi “Nian” yang setiap musim semi atau tahun baru Imlek akan keluar dari persembunyiannya di atas gunung atau di dasar lautan untuk mengganggu manusia.
Warna-warna terang seperti warna merah dipercaya bisa menakut-nakuti makhluk ini. Selain itu, suara-suara meriah dari petasan, kembang api, dan juga barongsai juga dipercaya bisa mengusir “Nian.”
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/02/10/imlek-2021-makna-tahun-baru-china-dan-tradisinya-di-indonesia?page=all