Roni berharap bahwa pekerjaannya saat ini bisa dia jalani dengan baik. Bila sudah bisa mandiri secara finansial, kelak Roni ingin membuka sebuah usaha warung makan di kampung halamannya di Garut, Jawa Barat.
"Harapan saya, saya pingin buka usaha buat di Garut, kampung halaman, pingin buka usaha. Kalau maunya usaha yang dagang makanan gitulah," ucap Roni.
Selain itu, di Balai Karya Pangudi luhur, Roni mengaku ingin belajar ternak lele. Bila sudah bisa ternak lele sendiri, kelak ia akan membuat kolam lele di Garut.
"Kalau aku ikut pelatihan di sini, pingin ternak lele, ternak ikan, nanti kalau aku udah bisa ternak lele, mau bikin juga di Garut. Kolam lele sama ikan mas gitu," ujar Roni.
Awal Mula Roni Jadi Pemulung
Sebelum hidup di jalanan, Roni sempat hidup bersama saudaranya yang tinggal di kawasan Tanjungsari, Subang, Jawa Barat.
Namun, karena satu dan lain hal, Roni justru merasa bosan hingga akhirnya memutuskan untuk melarikan diri dari rumah.
"Bosan kan kalau diem di rumah saudara tidak ada kegiatan apa-apa, cuma bantuin ini itu kan sepi, ah gimana kalau aku pingin kabur gitu kan," ucap Roni.
Pertamakali kabur dari rumah, Roni langsung berjalan menuju ke Bandung.
"Di sana ada saudara juga, pas lagi sepi saya kabur lagi dari rumah saudara yang di Bandung, kabur langsung ke Purwakarta, nekat gitu," ujar Roni.
Roni pun akhirnya kembali melarikan diri dari rumah dan langsung menuju ke Kabupaten Purwakarta.
Di Purwakarta, Roni hidup selama kurang lebih hampir tiga minggu sampai akhirnya menyerahkan diri ke dinas sosial.
Selama di Purwakarta, lanjut Roni, dirinya banyak menjalani hari-hari tanpa tidur. Di momen-momen sulit itulah Roni banyak berdoa, berharap kepada Allah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih pantas dijalani.
"Aku berdoa terus, salat, beribadah, berharap diberi pekerjaan yang lebih pantas lagi oleh Allah," ucap Roni.
"Kalau engga aku pingin banget di panti sosial, pingin mencari solusi untuk memperbaiki diri," sambung dia.