Link Live Streaming Pembukaan Novena Agung Persiapan Beatifikasi Mgr. Gabriel Manek, SVD 18.00 WITA

Penulis: Maria Enotoda
Editor: maria anitoda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Link Live Streaming Pembukaan Novena Agung Persiapan Beatifikasi Mgr. Gabriel Manek, SVD 18.00 WITA

POS-KUPANG.COM - Link Live Streaming Pembukaan Novena Agung Persiapan Beatifikasi Mgr. Gabriel Manek, SVD 18.00 WITA

Mgr Gabriel Manek asal Atambua Timor, dulu Uskup Larantuka, lalu Uskup Agung Ende Flores, kemudian 17 tahun berkarya di Amerika, meninggal disana, dikubur juga disana kemudian digali masih utuh dan dibawa kembali ke Indonesia dan disemayamkan di Biara Pusat PRR di Lebao Larantuka Flores, dan akan dibeatifikasi oleh Bapak Paus Fransiscus sebagai 0rang Kudus pertama dari Indonesia.

Proses beatifikasi akan dilakukan hari ini yang dimulai dengan misa pembukaan novena agung persiapan beatifikasi yang akan dipimpin oleh Romo Yansen Raring, PR langsung dari kapela MGR Gabriel Manek Lebao Larantuka.

Baca juga: SERU Pilkada DKI Jakarta 2022, PDIP Ngaku Sudah Punya Calon Kuat, Bilang Begini Soal Blusukan Risma

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 5 Kelas 2 SD Hal 170 171 172 173 174 176 177 & 178 Ayo Study Tour ke Bantimurung

Misa akan dilaksanakan Kamis 28 Januari 2021 pukul 18.00 WITA atau pukul 17.00 WIB dan 19.00 WIT.

(Link live streaming misa dan proses beatifikasi ada di akhir artikel ini)

Berikut sedikit riwayat hidup MGR Gabriel Manek, SVD:

Gabriel Manek dilahirkan sebagai anak laki-laki bungsu dari pasangan Yohanes Leki (Lay Phiang Sioe) dan Lioe Kioe Moy yang berdarah campuran Tionghoa.

Pada keesokan hari setelah kelahirannya, ia dipermandikan dengan nama Gabriel Yohanes Wilhelmus Manek oleh R.P. Arnold Verstraelen, S.V.D.

Pada waktu ini, ayahnya berada di Tiongkok sementara tidak lama kemudian ibunya meninggal dunia.

Baca juga: Panglima TNI Mutasi 50 Perwira Tinggi, Ini Jabatan Baru Mantan Pangdam III/Siliwangi, Daftar Nama

Baca juga: KABAR BURUK Barcelona Diambang Kebangkrutan, Gaji Pemain Terancam Tak Dibayar? Ini Tanggapan Koeman

Baca juga: RAMALAN ZODIAK Hari Ini Kamis 28 Januari :Taurus Dapat Keuntungan,Gemini Terobsesi Barang Pribadi

Ia kemudian diadopsi oleh Maria Belak, istri Don Kaitanus Da Costa, raja Kerajaan Tasifeto, yang berbasis di bagian utara Belu.

Pada tahun 1920, Gabriel mulai menjalani pendidikan dasar (normalschool) di Halilulik, Standard School di Ndona dan dilanjutkan

di schakelschool Ndao, Ende, Flores, lalu di Seminari Sikka tahun 1927.

Ia kemudian pindah ke Seminari Todabelu, Matoloko, Flores pada Juli 1928.

Proses Beatifikasi MGR Gabriel Manek (istimewa)

Ia masuk novisiat S.V.D. pada 16 Oktober 1932 (ada yang menulis tahun 1933) dan sejak 17 Januari 1937 (ada juga yang menulis tahun 1936) ia berkuliah di

Seminari Tinggi Ledalero, dan lulus sebagai angkatan pertama setelah mengucapkan kaul pertamanya.

Pada 15 Agustus 1940, ia mengucapkan kaul kekal sebagai anggota SVD di Seminari Tinggi SVD.

Tepat satu bulan kemudian pada 15 September 1940, ia menerima tahbisan diakonat.

Ia ditahbiskan sebagai imam pada 28 Januari 1941 oleh Mgr. Hendrikus Leven di Gereja Nita, Maumere.

Ia menjadi imam pribumi pertama di Nusa Tenggara Timur bersama dengan R.P. Karolus Kale Bale, S.V.D.

Sebagai imam muda, ia bekerja sebagai pastor pembantu di Paroki Nita, Flores.

Baca juga: Keamanan Arab Saudi Terancam, Ledakan Keras Terdengar di Kota Riyadh, Ada Pemberontak Houthi?

Baca juga: Panglima TNI Mutasi 50 Perwira Tinggi, Ini Jabatan Baru Mantan Pangdam III/Siliwangi, Daftar Nama

Baca juga: Danlantamal VII Kupang Kukuhkan Kapal Perang KRI Escolar-871

Pada masa penjajahan Jepang, ia bekerja sebagai imam di seluruh daerah Flores Timur, Pulau Alor dan Pantar, karena kebanyakan imam diinternir.

Ia kemudian bertugas di Lahurus dan terlibat dalam dunia politik atas izin Gereja.

Saat itu, Manek bertugas sebagai Anggota Pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS) yang berkedudukan di Kefamenanu.

Ia bertugas di Timor pada periode 1946 hingga 1951.

Kunci yang menjadi pokok perhatiannya adalah menyapa setiap umat secara personal, mengenal mereka; memperhatikan persoalan yang sedang dihadapi dan mencari upaya untuk meningkatkan kualitas iman umat.

Sebagai pastor pribumi pertama di Nusa Tenggara itu, Manek dikenal dermawan dan penuh perhatian kepada kaum papa.

Dia kerap menggunakan sampan kecil untuk menyeberang ke pulau-pulau di luar Larantuka guna menyapa umatnya.

Dari Flores, ia kembali ke Timor dengan tugas khusus membuka dan memimpin Seminari Menengah St Maria Immakulata Lalian pada tahun 1950 bersama dengan Pastor Heinrich Janssen S.V.D.

Ia diberi tugas sebagai Direktur Seminari, sementara Janssen menjadi Prefek Seminari.

Ia sempat menjabat sebagai anggota parlemen Negara Indonesia Timur.

Penunjukkan sebagai Uskup

Pada 8 Maret 1951 bersamaan dengan pendirian Vikariat Apostolik Larantuka, ia ditunjuk sebagai Vikaris Apostolik Larantuka dengan gelar Uskup Tituler Alinda.

Hal ini membuat Manek sebagai uskup pribumi kedua setelah Albertus Soegijapranata, S.J. yang menjadi Vikaris Apostolik Semarang bergelar Uskup Tituler Danaba. Vikariat Larantuka dibentuk sebagai pemekaran dari Vikariat Apostolik Kepulauan Sunda Kecil.

MGR Gabriel Manek, SVD (Youtube)

Ia ditahbiskan sebagai uskup pada 25 April 1951 oleh Penahbis Utama Mgr. Henricus Leven, Vikaris Apostolik Emeritus Kepulauan Sunda Kecil bergelar Uskup Tituler Arca di Armenia.

 Jacques Franciscus Maria Pessers, S.V.D. yang merupakan Vikaris Apostolik Atambua bergelar Uskup Tituler Candyba bersama

dengan Soegijapranata, S.J. yang merupakan Vikaris Apostolik Semarang bergelar Uskup Tituler Danaba menjadi Uskup Penahbis Pendamping.

Baca juga: Keamanan Arab Saudi Terancam, Ledakan Keras Terdengar di Kota Riyadh, Ada Pemberontak Houthi?

Baca juga: Panglima TNI Mutasi 50 Perwira Tinggi, Ini Jabatan Baru Mantan Pangdam III/Siliwangi, Daftar Nama

Baca juga: RAMALAN ZODIAK Hari Ini Kamis 28 Januari :Taurus Dapat Keuntungan,Gemini Terobsesi Barang Pribadi

Baca juga: Kemudi KM Citrawati Tujuan Pemana Patah, 70 Penumpang Panik

Pada 1954, Manek mengadakan upacara penyerahan Keuskupan Larantuka kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda.

Pada 15 Agustus 1958, ia mendirikan Tarekat Puteri Reinha Rosari (PRR), bersama dengan Sr. Anfrida SSpS. Pada 4 Juni 1959 bersama dengan Isabella Diaz

Gonzales, Manek menjajaki kemungkinan berdirinya Rumah Sakit Kusta Lewoleba di Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Hal ini disusul dengan ditempatinya rumah Bernardus Weka Lejab yang dijadikan poliklinik sekaligus Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) empat hari berselang.

Rumah Sakit tersebut kini dikenal sebagai Rumah Sakit Lepra Beato Damian Lewoleba.

Bersamaan dengan dipromulgasikannya Konstitusi Apostolik Qoud Christus Adorandus tentang berdirinya Hierarki Gereja Katolik di Indonesia secara mandiri

oleh Paus Yohanes XXIII, ia "bertukar posisi" dengan Mgr. Antonius Hubertus Thijssen, S.V.D., di mana ia menjadi Uskup Agung Endeh, sementara Mgr.

Thijssen menjadi Uskup Larantuka. Manek menghadiri tiga sesi pertama Konsili Vatikan II.

Ia kemudian mengudurkan diri sebagai Uskup Agung Ende pada 19 Desember 1968 dan mendapat gelar Uskup Agung Tituler Bavagaliana.

Sebagai Uskup Emeritus sejak 1968, Gabriel hidup sebagai perantau di San Fransisco, Amerika Serikat dengan alasan menjalani pengobatan.

Namun konon terjadi konflik yang begitu keras yang terjadi di Keuskupan Agung Ende pada waktu itu, dan ia mendapat tekanan yang begitu berat.

Setelah kesehatannya mulai membaik, ia melayani "Saint Francis Xavier Catholic Japanese Mission" dan juga komunitas kaum Negro di Gereja St. Patrick, Ouckland.

Ia kemudian mengundurkan diri sebagai Uskup Agung Tituler Bavagaliana pada 15 Mei 1976.

Meninggal dunia

Manek meninggal pada 30 November 1989 di RS Sint John, Lakewood, Denver, Amerika Serikat.

Jenazahnya dimakamkan di Techny, Amerika Serikat pada 5 Desember 1989.

Upaya pengambilan jenazah almarhum Mgr. Manek telah dilakukan sejak 2005, dengan melakukan pendekatan kepada berbagai pihak terkait.

Makamnya kemudian digali kembali sejak 10 April 2007.

Penggalian sempat dihentikan hingga akhirnya peti diangkat dan dibuka pada 14 April 2007.

Jenazah (dan juga peti matinya) masih utuh meski sudah dikubur selama 17 tahun, walaupun tubuhnya tidak diawetkan.

Jenazah tiba di Kupang pada 18 April 2007.

Baca juga: Keamanan Arab Saudi Terancam, Ledakan Keras Terdengar di Kota Riyadh, Ada Pemberontak Houthi?

Baca juga: Panglima TNI Mutasi 50 Perwira Tinggi, Ini Jabatan Baru Mantan Pangdam III/Siliwangi, Daftar Nama

Baca juga: Danlantamal VII Kupang Kukuhkan Kapal Perang KRI Escolar-871

Baca juga: Simak Bacaan dan Niat Sholat Tahajud Lengkap dengan Bahasa Arab dan Indonesia

Pada 25 April, ulang tahun tahbisan uskup ke-56, jenazah uskup dimakamkan kembali di Biara PRR.

Hingga kini, jenazahnya disemayamkan dalam Kapela Induk di Biara Pusat tarekat PRR di Larantuka.

Kapel ini diberkati oleh Uskup Atambua, Dominikus Saku pada 15 Agustus 2012.

Makam ini menjadi objek wisata rohani di wilayah Larantuka.

Beberapa lembaga dinamai menurutnya, seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mgr. Gabriel Manek, Atambua.

Kini Mgr Gabriel Manek akan dibeatifikasi oleh Bapak Paus Fransiscus sebagai 0rang Kudus pertama dari Indonesia.

Biodata Lengkap Mgr Gabriel Manek:

Penunjukan: 3 Januari 1961

Masa jabatan: berakhir 19 Desember 1968 (7 tahun, 351 hari)

Pendahulu: Antonius Hubertus Thijssen, S.V.D.

Penerus: Donatus Djagom, S.V.D.

Jabatan lain: Uskup Agung Tituler Bavagaliana (1968–1976) Imamat

Tahbisan imam: 28 Januari 1941 (48 tahun, 306 hari) oleh Heinrich Leven, S.V.D.

Tahbisan uskup: 25 April 1951 (38 tahun, 219 hari) oleh Heinrich Leven, S.V.D.

Informasi pribadi

Nama lahir: Lay Tjong Sie

Lahir: 18 Agustus 1913 Ailomea, Lahurus, Belu, Pulau Timor, Hindia Belanda

Meninggal: 30 November 1989 (umur 76) Denver, Colorado, Amerika Serikat

Pemakaman: Taman Biara Pusat Puteri-Puteri Reinha Rosari, Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Indonesia

Kewarganegaraan:  Indonesia

Baca juga: Keamanan Arab Saudi Terancam, Ledakan Keras Terdengar di Kota Riyadh, Ada Pemberontak Houthi?

Baca juga: Panglima TNI Mutasi 50 Perwira Tinggi, Ini Jabatan Baru Mantan Pangdam III/Siliwangi, Daftar Nama

Baca juga: RAMALAN ZODIAK Hari Ini Kamis 28 Januari :Taurus Dapat Keuntungan,Gemini Terobsesi Barang Pribadi

Baca juga: Abu Janda Sosok Dianggap Kebal Hukum, Beranikah Jendral Listyo Sigit Menangkap? Tantangan Pertama!  

Denominasi: Katolik Roma

Orang tua: Ayah: Yohanes Leki (Yohanes Lay Phiang Sioe)

Ibu: Lioe Kioe Moy

Jabatan sebelumnya:  Vikaris Apostolik Larantuka (1951–1961) Uskup Tituler Alinda (1951–1961) (*)

LINK LIVE STREAMING PROSES BEATIFIKASI MGR GABRIEL MANEK,SVD

Berita Terkini