Dalam gugatan ini, Mary menuduh Donald Trump dan saudara-saudaranya melakukan penipuan terhadap dirinya terkait warisan dan perusahaan keluarga.
Gugatan menyebutkan, Donald Trump dan saudara-saudaranya melakukan tindakan untuk mengalihkan dana yang mestinya menjadi hak Mary Trump.
Dikatakan pula dalam gugatan itu bahwa mereka menipunya dengan tidak mengungkap berapa sebenarnya nilai warisan yang mestinya ia terima.
Mary Trump menuntut ganti rugi setidaknya 500.000 dollar AS (Rp 7 miliar).
Sejauh ini belum ada tanggapan dari Donald Trump.
Yang jelas, jika nanti jaksa meminta dokumen atau kesaksian, Donald Trump tak bisa lagi menjadikan tugas-tugas kepresidenan sebagai alasan untuk mangkir.
4. Memanfaatkan jabatan untuk keuntungan pribadi
Trump dituduh mendapatkan keuntungan pribadi dengan memanfaatkan posisinya sebagai pejabat publik.
Larangan memanfaatkan jabatan publik untuk keuntungan pribadi tertulis dalam konstitusi Amerika Serikat.
Ada aturan di konstitusi yang mewajibkan semua pejabat federal, termasuk presiden, mendapatkan persetujuan Kongres sebelum menerima keuntungan atau manfaat dari negara-negara lain.
Ada tiga gugatan di Washington yang menuduh Trump tidak meminta persetujuan Kongres.
Salah satunya, menjamu tamu-tamu resmi negara di Trump International Hotel di Washington DC. Tindakan Trump ini dianggap sebagai pelanggaran hukum.
Trump beralasan, bagaimanapun presiden yang menjabat juga perlu mendapatkan penghasilan, di luar gaji sebagai pejabat negara.
Namun, banyak yang pesimistis kasus ini akan bisa diteruskan.
Tuduhan pelanggaran konstitusi oleh Trump dengan memanfaatkan jabatan publik untuk keuntungan pribadi mungkin hanya akan menjadi debat akademik.
Dua kasus lain
Di luar empat kasus ini, ada kasus penggelapan pajak yang juga dituduhkan kepada Trump.
Jaksa di Manhattan, Cyrus Vance, sudah meminta laporan keuangan Trump, termasuk dokumen pembayaran pajak selama Trump menjabat sebagai presiden dalam delapan tahun terakhir.
Di pengadilan, tim Trump menolak permintaan Vance dengan dalih kasus ini bermotif politik. Pada Oktober lalu, pengadilan banding federal menolak alasan Trump.
Vance menyatakan, dokumen pembayaran pajak Trump sangat penting.
Saat meminta dokumen pembayaran pajak Agustus lalu, Vance menyebut dugaan adanya penipuan bank dan asuransi di Trump Organization.
Trump diperkirakan akan banding dan membawa kasus ini hingga ke Mahkamah Agung.
Masih ada satu kasus lagi yang juga melibatkan Trump dan Cohen, pengacara pribadinya.
Pada Februari 2019, kepada para anggota Kongres, Cohen mengatakan bahwa Trump menggelembungkan nilai aset properti untuk mendapatkan pinjaman dan mengecilkan nilai aset ini untuk mengurangi besaran pajak yang harus ia bayar.
Pihak Trump mengatakan, aparat melakukan "balas dendam politik" dengan melakukan investigasi kasus ini.
Kasus tersebut ditangani jaksa New York, Letitia James. Ia masih memerlukan dokumen dan kesaksian dari Trump jika ingin memajukan investigasi.
Saat menjabat sebagai presiden, Trump mengatakan, dirinya terlalu sibuk untuk menghadapi kasus ini.
Ketika nanti ia sudah tak lagi menjadi presiden, alasan ini tentu tak bisa ia gunakan.
Donald Trump Marah Besar Gegara Pelantikan Joe Bideni
Donald Trump disebut-sebut sangat marah karena Joe Biden berhasil menarik deretan artis ternama di hari pelantikannya.
Kondisi itu sangat kontras dengan upacara pelantikan Trump sendiri empat tahun lalu.
The Washington Post mengabarkan bahwa Trump marah atas hadirnya bintang-bintang yang berpartisipasi ke acara Biden.
Tetapi Biden telah mengkonfirmasi kehadiran Jennifer Lopez, Lady Gaga, Tom Hanks dan bintang country Garth Brooks untuk acaranya.
Empat tahun lalu, seperti yang dilansir Daily Mail, Trump menarik penyanyi country Toby Keith dan Lee Greenwood, grup rock 3 Doors Down dan The Piano Guys, DJ RaviDrum, dan The Frontmen of Country.
Elton John, penyanyi Inggris Rebecca Ferguson dan Charlotte Church plus Moby secara terbuka menolak undangan untuk tampil dari Trump.
Seorang anggota Paduan Suara Mormon Tabernacle Choir bahkan mengundurkan diri dari grup daripada tampil di acara Trump.
Sementara itu, Barack Obama juga tidak kesulitan menarik bintang di upacara pelantikannya.
Beyonce, U2, Stevie Wonder dan Bruce Springsteen semua tampil saat itu.
Rencana Donald Trump Pasca Tanpa Jabatan
Salah satu sumber mengatakan kepada The Washington Post bahwa, terlepas dari kekacauan yang terjadi beberapa minggu terakhir, Trump masih merasa kesal dengan susunan artis di acara Biden.
Donald Trump menegaskan dia tidak akan menghadiri pelantikan Biden.
Mike Pence, wakil presiden, akan ada di sana.
Trump berencana meninggalkan Gedung Putih dan Washington DC pada Hari Pelantikan dengan upacara keberangkatan di Joint Base Andrews.
Biasanya, presiden yang selesai masa jabatannya akan menghadiri upacara di Capitol, lalu naik helikopter dari Capitol ke pangkalan militer di luar Washington yang merupakan rumah bagi Air Force One dan pesawat pemerintah dan militer resmi lainnya.
Presiden-presiden sebelumnya juga membuat pernyataan singkat kepada staf dan pendukungnya sebelum terbang meninggalkan kota.
Trump belum mengonfirmasi niat pasca-kepresidenannya, tetapi diyakini dia akan tinggal di Mar-a-Lago di Florida.
Putrinya Ivanka dan suaminya Jared Kushner telah membeli sebidang tanah senilai $ 30 juta di Indian Creek, Florida, dan Donald Trump Jr juga diperkirakan akan pindah ke negara bagian itu bersama pacarnya, Kimberly Guilfoyle.
Tiffany Trump (27), juga berencana pindah ke Miami.
Pejabat Keamanan Amerika Peringatkan Adanya Ancaman 'Serangan dari Dalam' saat Pelantikan Joe Biden
Pejabat pertahanan Amerika Serikat pada hari Minggu (17/1/2021) memperingatkan adanya ancaman yang diduga berasal dari orang-orang yang ditugaskan untuk mengamankan upacara pelantikan presiden terpilih Joe Biden pada 20 Januari mendatang, Independent mengabarkan.
Mereka menyebut tengah memeriksa pasukan yang dikerahkan untuk acara tersebut.
FBI bersiap untuk berbagai protes bersenjata di Washington DC oleh pendukung Donald Trump yang terus menerus menolak hasil Pilpres AS.
Masalah keamanan telah membuat cemas lembaga penegak hukum setelah pemberontakan 6 Januari lalu di Capitol AS.
Kekhawatiran adanya "serangan dari dalam" telah mendorong mereka untuk mengerahkan 25.000 tentara di kota di hari pelantikan.
Sekretaris Angkatan Darat Amerika Serikat, Ryan McCarthy mengatakan kepada The Associated Press bahwa para pejabat telah diperingatkan dan diarahkan untuk mengawasi setiap masalah dalam barisan mereka.
Namun, ia mengatakan belum menemukan bukti ancaman tersebut.
"Kami terus melalui prosesnya, dan mengambil pandangan kedua, ketiga pada setiap individu yang ditugaskan untuk operasi ini," kata McCarthy setelah latihan keamanan.
Pasukan sedang dipersiapkan untuk mengidentifikasi potensi ancaman orang dalam, menargetkan presiden terpilih serta pejabat VIP lainnya di acara tersebut.
McCarthy mengatakan anggota layanan dari seluruh militer hadir pada rapat umum 6 Januari.
Namun, tidak dapat dipastikan berapa banyak yang berpartisipasi dalam pelanggaran keamanan yang menyebabkan lima orang tewas dan beberapa terluka itu.
Dua petugas polisi Virginia telah didakwa akibat kerusuhan tersebut setelah mereka terungkap "membuat pernyataan cabul di depan patung (pahlawan Revolusi) John Stark" di dalam gedung Capitol, menurut laporan media.
"Jika ada indikasi bahwa ada tentara atau penerbang kami yang mengungkapkan hal-hal yang merupakan pandangan ekstremis, mereka akan diserahkan kepada penegak hukum atau ditangani dengan rantai komando segera," kata Jenderal Daniel R Hokanson, kepala Biro Garda Nasional.
Namun, ancaman dari dalam itu hanyalah bagian kecil perhatian dari lembaga penegak hukum.
Ancaman keamanan utama adalah serangan oleh kelompok-kelompok bersenjata dan bahan peledak yang ditanam karena laporan intelijen menunjukkan bahwa unjuk rasa sedang diselenggarakan pada hari-hari menjelang Hari Pelantikan, kata McCarthy.
FBI pada hari Minggu mengatakan mereka telah menerima masukan peringatan dari "protes bersenjata" yang direncanakan di semua 50 gedung DPR negara bagian dan Capitol AS menjelang pelantikan Biden.
Donald Trump Dikabarkan Marah Besar saat Tahu Pelantikan Presiden Joe Biden Dimeriahkan Para Bintang.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Donald Trump Dikabarkan Marah Besar saat Tahu Pelantikan Presiden Joe Biden Dimeriahkan Para Bintang, https://www.tribunnews.com/internasional/2021/01/19/donald-trump-dikabarkan-marah-besar-saat-tahu-pelantikan-presiden-joe-biden-dimeriahkan-para-bintang?page=all
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Donald Trump Segera Turun 'Takhta', Deretan Kasus Ini Menunggu, Ada Kontroversi dengan Bintang Porno, https://newsmaker.tribunnews.com/2020/11/17/donald-trump-segera-turun-takhta-deretan-kasus-ini-menunggu-ada-kontroversi-dengan-bintang-porno?page=all