Gawat! China Tertangkap Basah, Ketahuan Bersekongkol dengan Korut, Ternyata Ada Rapat Rahasia?
POS-KUPANG.COM -- Gawat! China Tertangkap Basah, Ketahuan Bersekongkol dengan Korut, Ternyata Ada Rapat Rahasia?
Saat ini dunia sedang memanas dan China dilaporkan menjadi tokoh sentral dalam kondisi dunia saat ini.
Saat ini China melakukan hegemoni besar-beasaran atas Laut China Selatan, serta terlibat perselisihan dengan Hong Kong, Taiwan serta India.
Baca juga: Lesti Kejora Singgung Ini dengan Orangtuanya, Malah Sang Manager Nenangkan Rizky Billar, Ada Apa?
Baca juga: Gadis Berusia 18 Tahun Asal Kazakhstan Ini Ajak Pria Indonesia Menikah? Malah Ini yang Terjadi
Baca juga: Tuan Guru Bajang Singgung Warga Thionghoa, Pastor dan Pecalang Hindu du NTB, Sebut Esensi Toleransi
Melansir Daily Express, pada Jumat (5/6/2020), tindakan China ini menyulut amarah dari beberapa negara kuat di dunia, seperti Amerika dan Inggris.
Di tengah kondisi yang cukup memanas ini, dikerahui China melakukan persekongkolan dengan Korea Utara.
Seperti diketahui, China dan Korut memang teman dekat sejak lama, keduanya sama-sama negara dengan ideologi Komunis.
Sementara itu, tak jarang China dan Korea Utara terlibat kerja sama internasional, seperti diketahui Kim Jong-Un kerap melakukan perjalanan ke China.
Kali ini tampaknya keduanya negara kembali terlibat dengan kerja sama.
Menurut keterangan, seorang pejabat Korea Utara, melakukan perjalanan ke China untuk mengadakan pertemuan rahasia.
Sebuah laporan membocorkan, bahwa Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Son Gwon, bertemu dengan duta besar China Li Jinjun.
Keduanya diketahui membahas langkah Korea Utara untuk memberi dukungan China atas kasus Hong Kong.
Kantor berita Korea Utara, KCNA, mengutip RI Son Gwon mengatakan, "Masalah Hong Kong adalah urusan dalam negeri China dan campur tangan eksternal melanggar kedaulatan China."
"Korea Utara secara aktif akan mendukung, partai dan pemerintah China untuk mempertahankan kedaulatan nasional keamanan dan integritas wilayah," imbunya.
Sementara itu, Korea Utara mengecam Amerika Serikat setelah melayangkan kritik pada China.
Pada Kamis (4/6), Korea Utara mengatakan, bahwa sebaiknya Amerika menyelesaikan dulu kasus rasisme di negaranya.
"Demonstran marah oleh rasis ekstrem yang memadati bahkan menerobos gedung putih," jelas surat berita Rondong Sinmun.
Surat kabar itu menyoroti kegagalan Amerika dalam membendung isu rasial di negaranya.
Pernyataan itu muncul setelah Mike Pompeo, sekretaris negara Amerika mengkritik Parta Komunis China dalam tayangan televisi.
Namun, Korea Utara justru menyebut pernyataan Pompeo menunjukkan bahwa dia gugup dengan keadaan AS saat ini.
Di atas kegugupan Amerika tersebut, justru hubungan Korea Utara dan China semakin naik.
Sementara menanggapi sengketa China dengan Hong Kong, Inggris tampaknya juga akan campur tangan.
Perdana Menteri Inggris, Borris Johnson mengatakan pada South China Morning Post, "Banyak orang di Hong Kong takut akan cara hidup mereka, membuat China semakin menegakkan ancaman."
"Jika Tiongkok berhasil menanamkan ketakutan itu, maka Inggris tidak perlu berhati-hati, membawa Hong Kong pergi," katanya.
"Sejak serah terima Hong Kong tahun 1997, Hong Kong berdiri atas dukungan deklarasi bersama yang ditandatangani Inggrs dan China," jelasnya.
Sementara itu hubungan Inggris dengan China juga cukup memanas lantaran masalah Covid-19.
Semenjak Covid-19 menghantam Inggis dengan keras, membuat hubungan keduanya memanas, dengan Inggris menuduh Covid-19 berasal dari Lab Wuhan.
* MENEGANGKAN, deti-detik Kapal Perang TNI AL Kerja Kapal China yang Menyusup Hingga Selatan Sunda
Aparat TNI dan segenap unsur kekuatan Indonesia harus lebih waspada menghadapi ancaman dari utara
Hal ini terbukti dengan kapal survey China yang bisa menerobos tiga lapis pertahanan Indonesia bahkkan berlayar hingga Selat Sunda
Meski demikian satuan Bakamlah berhasil mencegat kapl tersebut dan memaksanya keluar dari wilayah Indonesia
China kembali melakukan hal tak terduga di wilayah Indonesia, bahkan setelah drone bawah laut mereka tertangkap oleh nelayan.
Kini Kapal survei China bernama Xiang Yang Hong dikabarkan menyusup ke wilayah Indonesia.
Tak hanya di perbatasan, bahkan kapal survei berbendera China itu telah sampai ke Selat Sunda
Kejadian itupun jadi perhatian banyak pihak lantaran begitu mudahnya kapal asing masuk wilayah Indonesia tanpa izin.
Masuknya kapal dari Tiongkok ini pun jadi lampu kuning lantaran tak terdeteksi oleh radar pertahanan Indonesia.
Namun akhirnya kapal survei China itu akhirnya bisa dihalau oleh badan Keamanan Laut (Bakamla).
Detik-detik pengusiran kapal survei China, Xiang Yang Hong 03 jadi sorotan.
Bukan tanpa alasan, ternyata lolosnya kapal survei China itu lantaran kelicikan pihak China.
Untuk bisa mengelabuhi penjaga keamanan laut Indonesia, kapal Xiang Yang Hong 03 itu telah mematikan Automatic Identification System (AIS) saat melintasi Selat Sunda.
Kejadian penyusupan kapal asing tersebut terjadi pada hari Rabu (13/1/2021) malam hari.
"Bakamla RI berhasil mengintersep kapal survei China (Xiang Yang Hong 03) di Selat Sunda pada Rabu (13/1/2021)," ujar Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita dalam keterangan tertulis, Kamis (14/1/2021).
Adapun AIS sendiri merupakan sistem tracking kapal otomatis yang memberikan informasi tentang keadaan kapal.
Baik posisi, waktu, haluan, dan kecepatannya untuk kepentingan keselamatan pelayaran.
Wisnu menceritakan detik-detik kapal China tersebut menyusup ke wilayah Indonesia.
Bermula dari Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Bakamla mendeteksi ada kapal mencurigakan berlayar di Selat Sunda.
Bahkan saat ketahuan, kapal asing tersebut tengah melaju dengan kecepatan 10,9 knot dan menuju ke arah barat daya.
Berdasarkan pantauan, kapal tersebut telah mematikan AIS sebanyak tiga kali selama melintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia–I (ALKI-I).
Kenekatan kapal China tersebut cukup mengejutkan lantaran bisa menyusup dan melewati tiga penjagaan perairan Indonesia.
Yakni saat melintas di Laut Natuna Utara, Laut Natuna Selatan dan Selat Karimata.
Pengusiran kapal asing tersebut dilakukan oleh tim SAR Bakamla yang saat itu tengah mengevakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang tenggelam di Kepulauan Seribu.
Saat itu Tim SAR Bakamla menerima informasi dari Direktur Operasi Laut Bakamla, Laksamana Pertama Bakamla Suwito.
Operasi pengusiran tersebut menggunakan kapal KN Pulau Nipah 321 dengan dipimpin oleh Letkol Bakamla Anto Hartanto.
Sekitar pukul 09.30 WIB, KN Pulau Nipah 321 segera bertolak menuju Selat sunda.
Kapal kemudian tiba di lokasi sekitar pukul 13.40 WIB dan mendeteksi kapal survei China berada pada jarak 40 Nm dengan kecepatan 9 knot dan arah haluan ke selatan.
KN Pulau Nipah lalu meningkatkan kecepatan hingga 20 knot untuk mendekati kapal tersebut.
"Sekitar pukul 20.00 WIB, Kapal Xiang Yang Hong 03 terdeteksi pada jarak 10 Nm dari kapal Bakamla. KN Pulau Nipah 321 membuka komunikasi melalui radio marine band di channel 16 dan mendapat respon dari kapal survei China tersebut," kata Wisnu.
Setelah itu, KN Pulau NIpah 321 terus membayangi kapal survei China hingga keluar dari Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Sekitar pukul 21.00 WIB, kapal sasaran telah keluar dari ZEEI.
Selanjutnya, KN Pulau Nipah 321 putar arah kembali ke daerah operasi SAR.
"Kamis pagi, sekitar pukul 08.00 KN Pulau Nipah 321 tiba di daerah SAR dan bergabung kembali dengan tim SAR gabungan pesawat Sriwijaya Air SJ 182," imbuh Wisnu.*
Sebagian artikel ini sudah tayang di sosok.grid.id dengan judul:Makin Nekat! China Kembali Kirim Kapal Survei ke Selat Sunda Sampai Lewati 3 Pengamanan Laut Indonesia, Negara Diminta Makin Waspada! https://sosok.grid.id/read/412511743/makin-nekat-china-kembali-kirim-kapal-survei-ke-selat-sunda-sampai-lewati-3-pengamanan-laut-indonesia-negara-diminta-makin-waspada?page=all
Artikel ini telah terbit sebelumnya di https://intisari.grid.id/read/032183684/bersekongkol-dengan-korea-utara-china-tertangkap-basah-melakukan-rapat-rahasia-korut-inilah-yang-mereka-rencanakan?
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul https://pontianak.tribunnews.com/2020/06/06/china-tertangkap-basah-bersengkokol-dengan-korea-utara-terciduk-adakan-pertemuan-rahasia?page=all