Menurut Dansatgas, alasan utama masyarakat mengkonsumsi ramuan herbal ini pun karena efek sampingnya yang kecil, bahkan bisa dikatakan tidak ada, asalkan bahan-bahan tersebut benar-benar bersih, tidak ada jamur dan bebas hama penyakit, selain itu sesuai dengan tujuan penggunaannya.
Dirinya berharap semoga dengan diadakannya penyuluhan jamu tradisional ini dapat bermanfaat bagi masyarakat di perbatasan sebagai alternatif dan solusi dalam mempertahankan daya tahan tubuh agar selalu sehat dan dapat tercegah dari berbagai macam penyakit sesuai dengan manfaat dan khasiat jamu itu sendiri.
Sementara itu, Rosalia Kelo (52) salah seorang peserta penyuluhan berterimakasih kepada Satgas Yonarmed 3/105 Tarik yang telah memberikan penyuluhan yang bermanfaat bagi masyarakat desa.
"Terima kasih Pak sudah mengajarkan cara pembuatan jamu. Betul kata bapak TNI pandemi seperti sekarang ini kita lebih baik meningkatkan imun tubuh untuk mencegah Covid-19, sepulang dari sini nanti saya mau langsung praktik buat jamu untuk keluarga saya di rumah," kata Rosalia.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edy Hayong)