DPRD Ngada Dukung Bank NTT Cabang Bajawa Tingkatkan Status USPD Riung Menjadi KCP
POS-KUPANG.COM | BAJAWA- Anggota DPRD Kabupaten Ngada untuk daerah pemilihan Kecamatan Riung dan Riung Barat, Yohanes Don Bosko Ponong menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bank NTT Cabang Bajawa yang telah merespons aspirasi Fraksi PAN pada saat pemandangan umum dalam rangka menanggapi pengantar nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Ngada Tahun Anggaran 2021.
Menurut Politisi PAN DPRD Kabupaten Ngada yang akrab disapa Bosko itu, bahwa pada kesempatan tersebut Fraksi PAN meminta atensi pemerintah untuk meningkatkan satus Unit Simpan Pinjam Desa (USPD) Riung menjadi Kantor Cabang Pembantu (KCP).
Dijelaskannya, permintaan tersebut mendapat tanggapan serius dari pemerintah bahwa pemerintah daerah Kabupaten Ngada akan segera melakukan komunikasi dengan pihak bank NTT agar segera menjawabi harapan masyarakat Riung Raya.
Bosko membeberkan beberapa alasannya mengapa Bank NTT Cabang Bajawa meningkatkan status USPD Riung menjadi KCP karena jumlah nasabah di daerah tersebut banyak karena melayani dua kecamatan. Selain itu letak geografis yang sangat strategis karena merupakan destinasi kelas dunia.
"Kita dorong USPD Bank NTT Riung menjadi KCP karena ada beberapa alasan strategis dan yang paling seksi adalah Riung sudah menjadi destinasi wisata" jelas Bosko Ponong yang juga adalah juru bicara fraksi PAN kepada Pos Kupang, Sabtu (16/1/2021).
Bosko yang menjabat sebagai pimpinan Komisi I ini berharap agar peningkatan status dari USPD Riung menjadi KCP dapat mempercepat peningkatan ekonomi masyarakat.
"Oleh karena itu saya berharap dalam waktu singkat bank NTT Riung sudan menjadi kantor cabang pembantu," ujarnya.
Diberitakan Pos Kupang sebelumnya, Bank NTT Cabang Bajawa akan segera meningkatkan status dari Unit Simpan Pinjam Desa (USPD) yang ada di Riung menjadi Kantor Cabang Pembantu (KCP) pada tahun 2021 ini. Peningkatan status dari USPD menjadi KPC tersebut diambil sebagai langkah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang ada di wilayah tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bank NTT Cabang Bajawa Lorenso Andri Bere Mau kepada Pos Kupang saat ditemui di ruang kerjannya, Rabu (13/1/2021).
Lorenso mengungkapkan, yang menjadi dasar pertimbangan dari Bank NTT Cabang Bajawa dalam mengusulkan kepada Bank NTT Pusat untuk meningkatkan status dari USPD menjadi KCP karena pontensi daerah Riung sebagai salah satu destinasi wisata kelas dunia yang sangat menjanjikan.
Pertimbangan lain, terang Lorenso, ada usulan dari masyarakat terkait dengan kebutuhan Bank di daerah tersebut. Menurunya, masyarakat Riung sangat membutuhkan fasilitas bank yang mumpuni untuk melakukan transaksi seperti melakukan tranfer biaya kuliah anaknya di luar daerah.
"Selain itu, pemerintah daerah juga mengusulkan supaya Bank NTT Cabang Bajawa bisa meningkatkan status. Atas dasar itu, kemudian kita mengusulkan ke kantor pusat. Mudah-mudahan tahun ini bisa direalisasikan," ungkapnya.
Sementara untuk daerah lain di Kabupaten Ngada, jelas Lorenso, pihaknya mengembangkan agen dia bisa, dimana dengan menjadi agen dia bisa setiap orang dapat menjadi agen Bank NTT, sehingga para nasabah bisa melakukan transaksi di agen tersebut.
"Karena kita tahu bersama topografi di Kabupaten Ngada ini kadang naik turun gunung. Oleh karena itu, mau tidak mau kita coba akomodir dengan layanan itu. Dan itu menjangkau semua nasabah di daerah," ungkapnya.
Untuk saat ini, jelas Lorenso, ada 73 agen dia bisa yang tersebar di 12 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Ngada. Agen-agen dia bisa tersebut dibuka untuk dapat memberikan pelayanan yang prima kepada para nasabah.
"Lalu yang lagi trand sekarang ini QRIS Bank NTT. Jadi ketika kita mau bayar kita tinggal scan saja. Kita punya di Ngada ini sudah 62 outlet QRIS," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Lorenso juga menyampaikan bahwa presentase penggunaan ATM di Kabupaten Ngada masih sangat sedikit. Dari 9000 ribu lebih pengguna ATM hanya 24 persen yang menggunakan ATM.
Baca juga: Forum Halo Belu Lakukan Aksi Teaterikal Usung Peti Jenazah
Baca juga: Bupati Kupang Tepis Isu Miring Adanya Intervensi Politik dan Primordial
Baca juga: Komodo Gigit Balita Hingga Pergelangan Tangan Putus, Begini Kronologisnya
Baca juga: Bikin Haru, Doa Ini yang Ditulis Pasien Covid-19 di Belu Sebelum Meninggal
"Mungkin karena mereka menganggap bahwa ATM ini barang yang canggih. Padahal itu hal biasa. Itu yang kami edukasi terus kepada masyarakat supaya mereka dapat menggunakan ATM," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)