Tapi, yang membuatnya keheranan adalah dia sering memasak untuk anak-anak desa, biasanya berupa hidangan daging.
"Kadang dia membagikannya kepada orang dewasa.
"Salah satunya adalah saat memberikan suami saya jelly daging," ujar dia.
Tatyana berucap, dia ingat betul bagaimana suaminya meminta untuk tak memakan pemberian Sofya Zhukova karena takut dengan kandungannya.
"Kurasa kini dia benar," kata dia, yang melanjutkan mendapat kabar dari polisi Zhukova memasak menggunakan daging korban yang dibunuhnya.
Berdasarkan interogasi, Zhukova mengakui dia sudah membunuh Vasily Shlyakhtich.
Namun, polisi terkejut saat tahu dia juga membunuh bocah delapan tahun itu pada Desember 2005.
Kasus ini disidangkan di Pengadilan Regional Khabarovsk, namun tertunda karena Covid-19.
Dia sendiri tewas saat di penjara karena terinfeksi Covid-19.
Sofya Zhukova mengembuskan napas terakhirnya di penjara Rusia.
Ia meninggal sembari menunggu jadwal sidang atas tiga dakwaan pembunuhan, dengan polisi meyakini ada korban lain.
Kasus ini mengingatkan pada kejadian tahun 2017 silam di Uni Emirat Arab (UEA).
Di mana seorang wanita berusia 30 tahun nekat membunuh.
Selain membunuh korbannya, ia memasak kekasihnya menjadi nasi kebuli lalu dibagi-bagikan ke tetangganya.
Pembunuhan itu sendiri didasari rasa kesal karena wanita itu ditinggal nikah pacarnya.