Berita Bajawa Terkini

Pabrik Tahu dan Tempe Sendi Jaya Bajawa Habiskan Bahan Baku Kedelai Hingga 25 Ton/Hari Simak INFO

Penulis: Gordi Donofan
Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KUPANG.COM | BAJAWA -- Pabrik tahu dan tempe Sendi Jaya (SJ) Bajawa setiap bulannya bisa menghabiskan bahan baku, Kedelai mencapai 20 hingga 25 ton.

Penanggung jawab SJ Bajawa, Edi Sutrisno (28) menyebutkan dalam satu hari bisa menghabiskan hingga 10 karung Kedelai untuk dijadikan tahu dan tempe.

Setiap bulan bisa menghabiskan 20 hingga 25 ton Kedelai. Kedelainya dipasok dari Surabaya Provinsi Jawa Timur.

"Kalau satu hari bisa 10 karung. Berarti satu hari untuk tahu 500 kilo gram kedelai. Sedangkan untuk tempe satu hari bisa 3 karung berarti 300 kilo per hari. Kalau satu hari 40 hingga 50 masakan untuk tahu. Sedangkan untuk tempenya itu semua 300 kilo gram," ujar Sutrisno saat dijumpai POS-KUPANG.COM di pabrik SJ Kelurahan Faobata Bajawa Kabupaten Ngada, Senin (4/1/2021).

Ia menyebutkan stok yang ada saat ini hanya sedikit bahkan tidak mencukupi hingga bulan depan. Karena Kedelai sudah langka dan harganya sudah mahal.

Kedelai didatangkan dari Surabaya dan biasanya setiap bulan sudah masuk namun saat ini belum ada tanda-tanda.

"Yang ada sekitar 80 an karung. Tidak sampai bulan depan. Kami pernah beli disini. Kadang-kadang orang lokal hantar kesini. Per karung 450.000 rupiah. Sudah mulai langka Kedelainya. Biasanya 20 ton setiap bulan kami terima disini," ujarnya.

Ia menyebutkan konsumen atau pelanggan SJ tidak saja berasal dari Kabupaten Ngada tapi juga berasal dari  Nagekeo dan Manggari Timur.

Ia berharap agar kelangkaan tidak berlangsung lama. Karena kebutuhan akan pangan jenis tahu dan tempe sangat tinggi.

"Ya kita disini produksi satu hari langsung habis memang, tidak ada sisa-sisa," ujarnya.

Sementara itu pemilik Pabrik SJ Bajawa, Wahyu Harry Prayogo (49) mengaku mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan baku yaitu Kedelai.

Harry menjelaskan harga Kedelai sudah mahal karena mengalami kelangkaan.

"Dalam satu bulan menghabiskan sekitar 20 sampai 25 ton Kedelai.
Sekarang Kedelai lagi mahal. 1 ton bisa 10 juta," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan).

Baca juga: Di Kabupaten Nagekeo- NTT, Perawat Sudah Terima SMS Notifikasi Vaksin Covid-19, Ini Reaksinya INFO

Baca juga: Di Ende Sosialisasi Vaksin Covid Mulai 7 Januari Tenaga Medis Divaksin Lebih Dulu

Karyawan SJ saat memproduksi tahu dan tempe di Kelurahan Faobata Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada, Senin (4/1/2021).    (Pos-Kupang.Com/Gordi Donofan Ket:)

 
 
8 Lampiran 
 
 
 
 
 
 
 
 

BalasTeruskan
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Berita Terkini