Khasanah Islam

AA Gym Bantah Tulisan Silahkan Yang Mau Ucapkan Selamat Natal Ini Penjelasan KH Abdullah Gymnastiar 

Penulis: Hasyim Ashari
Editor: Hasyim Ashari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AA Gym Bantah Tulisan Silahkan Yang Mau Ucapkan Selamat Natal Ini Penjelasan KH Abdullah Gymnastiar 

Aa Gym dikenal sebagai penemu konsep PDLT, kepanjangan dari "Perbaiki Diri dan Lakukan Terbaik" untuk Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia.

Pesan-pesan dakwahnya berkisar pada pengendalian diri, hati nurani, toleransi dan keteguhan iman.

Aa Gym digemari oleh ibu-ibu rumah tangga karena ia membangun citra sebagai sosok pemuka agama yang berbeda dengan ulama lainnya.

Ketika para ulama konvensional berdakwah tentang keutamaan salat, puasa, dan kemegahan surga, Aa Gym memilih untuk bercerita tentang pentingnya hati yang tulus, keluarga yang sakinah dengan menggunakan bahasa sehari-hari yang ringan dan menyenangkan.

Topik pembahasannya seputar keluarga dan pemirsanya terkonsentrasi pada ibu-ibu rumah tangga, citranya pun didaulat menjadi ustadz keluarga bahagia.

Hal ini menjadi kontroversial ketika media mengumumkan Aa Gym berpoligami dan menikah lagi dengan Alfarini Eridani atau dikenal juga dengan sebutan Teh Rini pada bulan Desember 2006, saat itu istri pertamanya adalah Hajjah Ninih Muthmainnah atau dikenal juga dengan sebutan Teh Ninih, yang telah menjadi istrinya sejak tahun 1988 dan selama menikah dengannya telah dikaruniai tujuh anak.

Banyak penggemarnya kecewa dan mengirim SMS berantai, menulis di blog dan Surat Pembaca, menelepon ke stasiun TV, berhenti berkunjung ke Daarut Tauhiid, hingga ikut turun jalan dan berdemo menentang poligami.

Hal ini berdampak pada kepopulerannya dan bisnisnya.

Lahir sebagai salah satu anak dari empat bersaudara Aa Gym telah menekuni banyak hal mulai dari menjual koran hingga menyetir angkutan umum untuk membiayai dirinya saat dan setelah bersekolah di teknik elektro sebelum berubah haluan menjadi wirausahawan.

Kemampuannya tampil di depan publik juga diasah saat menjadi pendebat di universitasnya.

Pada tahun 1980'an, di bawah bimbingan ajengan Jujun Junaedi di Garut, Jawa Barat mendalami pemahaman spiritual ilmu laduni (ilmu tanpa melalui proses belajar).

Pada 1982, ia menjadi Komandan Resimen Mahasiswa di Akademi Teknik Jenderal Achmad Yani.
Pada tahun 1987, ia bersama teman-temannya melalui lembaga Keluarga Mahasiswa Islam Wiraswasta (KMIW) merintis usaha wiraswasta pada bidang usaha kecil seperti pembuatan stiker, kaus, gantungan kunci, dan peralatan tulis kantor dengan slogan-slogan religius.

Pada tahun 1990, KMIW mendirikan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT) di rumah orang tua Aa Gym yang kemudian pindah lokasi ke Jalan Gegerkalong Girang 38 yang awalnya berupa rumah pondokan dengan 20 kamar yang akhirnya dibeli langsung dari pemiliknya dengan harga Rp 100 juta.

Ide pembentukan DT terilhami oleh keberhasilan gerakan Al-Arqom dari Malaysia yang sukses mengembangkan kemandirian dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari secara Islami.

Dengan perbedaannya DT tidak bersifat eksklusif seperti Al-Arqom tetapi terbuka untuk semua orang.

Halaman
1234

Berita Terkini