Pengikut Rizieq Shihab Ancam Kerahkan Massa Lebih Banyak Bila Tuntutan GEBRAK Tak Didengar Polisi

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aparat kepolisian sedang menutup akses jalan menuju Polda Sumatera Selatan, Kamis (17/12/2020).(KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA)

"Saya tidak akan menyatakan mana yang benar, mana yang salah, sebab ada dua versi. Tapi saya ingin mengingatkan, bahwa dalam Al-quran, nyawa manusia itu jauh lebih berharga daripada nyawa kelinci, kerbau atau sebagainya," Amien Rais menambahkan.

Amien Rais kemudian berkisah tentang peristiwa pembunuhan yang dilakukan Qabil dan Habil.

Keduanya merupakan putra dari Nabi Adam As.

Qabil membunuh saudaranya lantaran cemburu.

"Jadi setelah Qabil membunuh Habil, kemudian kejahatan pembunuhan Qabil terhadap Habil itu itu dijadikan hukum yang sangat tinggi," ujar Amien Rais.

Dalam surat Al-Maidah ayat 32 disebutkan setelah peristiwa pembuhuan Qabil terhadap habil itu, Allah membuat hukum yang sangat tinggi di dalam alquran yaitu barangsiapa melenyapkan nyawa manusia yang lain, bukan karena dia telah membunuh orang lain, atau juga bukan kerena dia melakukan kejahatan di muka bumi, maka sesungguhnya si pembunuh itu telah membunuh umat manusia seluruhnya.

Tapi sebaiknya, apabila ada seorang yang menyelamatkan satu jiwa manusia, maka hakikatnya dia telah menyelamatkan seluruh ummat manusia," terang Amin Rais.

"Jadi bertapa besarnya dan betapa tidak ternilainya nyawa anak cucu adam ini."

Maka dari itu, Amien Rais mengingkatkan kepada para personil TNI dan Polri untuk bisa menahan diri dan merenungkan bahwa fasilitas yang mereka gunakan saat ini tidak lain berasal dari uang pajak yang dibayarkan masyarakat.

"Karena itu saudaraku-saudaraku teman-teman Polri, teman-teman TNI, tolong Anda renungkan, baju seragam anda yang gagah itu, tank yang anda naiki, panser yang anda bawa kemana-mana, pesawat terbang, helikopter kemudian juga peluru, pistol dan lain-lain, itu semua datang dari rakyatmu."

"Mereka semua membayar pajak, mereka menyelenggarakan segala macam kehidupan yang mereka lakukan di Indonesia dan mereka itu bisa membiayai TNI, Polri dan birokrasi."

Amien Rais mengaku menangisi peristiwa itu di dalam hatinya, tentang meninggalnya enam laskar FPI.

"Jadi, saya menangis dalam hati, bagaimana mungkin ada enam nyawa, jam setengah satu malam, laskar yang katanya ada clurit, ada senjata api, wallahualam, kemudian saat ini telah terjadi nyawa lenyap. Belum lagi nyawa lenyap dulu yang ada di Aceh, kemudian di papua dan lain-lain," jelasnya

"Saat ini, pertanyaanya bahwa, rezim ini sudah sudah sangat zalim? masih ada waktu untuk bertaubat."

Amien Rais mengingatkan, apabila situasi seperti ini dibiarkan berlarut-larut, maka ada muncul potensi perpecahan seperti yang terjadi di beberapa negara di jazirah arab.

Halaman
1234

Berita Terkini