Pengakuan Simpatisan FPI yang  Bawa Senjata Tajam Hendak Ikut Aksi 1812 di Istana

Editor: Alfred Dama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MZ diamankan polisi karena membawa senjata tajam saat penyekatan massa aksi 1812 di Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Pengakuan Simpatisan FPI yang  Bawa Senjata Tajam Hendak Ikut Aksi 1812 di Istana " Jaga Maling Pak"

POS KUPANG.COM -- Aparat kepolisian yang siap mengantisipasi aksi 1812 di Istana Kepresiden berhasil menangkap sejumlah peserta aksi

Diantara para peserta itu ada yang membawa senjata tajam dan narkotika jenis ganja 
 
MZ, satu dari dua orang yang diamankan karena membawa senjata tajam saat penyekatan massa Aksi 1812 di Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (18/12/2020), mengaku sebagai simpatisan FPI.

Kepada petugas, MZ mengatakan senjata tajam berupa golok yang dibawanya itu sebagai upaya antisipasi dari tindak kejahatan jalanan ketika mengikuti Aksi 1812.

MZ mengaku golok yang dibelinya dari pasar tersebut sengaja dibawa dari rumah saat hendak mengikuti Aksi 1812 di depan Istana Negara, Jakarta Pusat.

Baca juga: Artis Pevita Pearce Positif Covid-19, Sang Kekasih Arsyah Rasyid Beri Perhatian Manis, Tulis Ini

Baca juga: Peserta Aksi 1812 yang Tuntut Rizieq Bebas ada yang Bawa Ganja & Senjata Tajam, 22 Reaktif Covid-19

Baca juga: Sosok  Puteri Cantik Kapolda Metro Jaya Fadil Imran yang Lebih Kaya dari Sang Ayah dan Berprestasi

"Ini buat jaga doang pak di sana, kalau ada yang rusuh," ucap MZ, di lokasi.

Warga Lagoa, Kecamatan Koja tersebut mengaku keinginan bergabung dengan massa lainnya untuk ikut dalam Aksi 1812 murni keinginan pribadi.

"Mau sendiri pak, mau ikut aja, ikut pengamanan. Takut ada maling," kata pemuda pengangguran itu.

Pada kesempatan itu, MZ yang menggunakan pakaian ala jawara tersebut juga membawa sebuah bendera FPI dan perguruan silat yang dipasangkan di sebilah bambu.

Di lengan kanannya ada atribut yang dipasang bahwa dirinya melakukan pengamanan saat aksi yang dilaksanakan di kawasan Monas beberapa waktu lalu.

"Ini (tanda di lengan kanan) pas waktu itu tugas pak. Bukan (anggota FPI) pak, ini (bendera FPI) beli pak. Simpatisan saja," ungkapnya.

Selanjutnya oleh petugas, MZ bersama yang lain didata dan diwajibkan untuk menjalani tes rapid sebagai pencegahan penyebaran Covid-19, lalu dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Utara.

Kata Korlap Aksi

Koordinator lapangan (korlap) aksi 1812 Rijal Kobar angkat bicara soal sejumlah oknum massa aksi yang membawa senjata tajam (sajam) dan tertangkap polisi.

Rijal mengatakan bahwa itu bukan dari Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI.

"Kalau ada yang tertangkap membawa sajam, saya yakini itu bukan dari kami," kata Rijal di Tanah Abang, Jumat (18/12/2020).

Rijal menyebut, ia tidak mengimbau massa aksi untuk membawa sajam.

"Saya tidak mengizinkan peserta aksi seperti itu. Saya juga belum dapat info," kata dia.

Korlap aksi 1812, Rijal Kobar di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (18/12/2020). (KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD)
Baca juga: Bawa Senjata Tajam, Dua Pria yang Hendak Ikut Aksi 1812 di Monas Diamankan Polisi

Bawa Senjata Tajam

Diberitakan Tribun Jakarta, dua pria yang akan ikut Aksi 1812 ketahuan membawa senjata tajam dan bambu runcing.

Mereka terjaring razia penyekatan di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara.

Anggota Polres Metro Jakarta Utara pun mengamankan dua orang tersebut, Jumat (18/12/2020).

Awalnya, dua pria yang berboncengan motor ini terlihat membawa bendera ormas di Jalan Yos Sudarso.

Polisi pun memberhentikan mereka dan menggeledah barang-barang yang dibawa.

Baca juga: 5 Fakta Terbaru Aksi 1812 di Jakarta, Mobil Ambulans Angkut Makanan hingga Anak-anak Ikut Diamankan

Ternyata, salah satu pria yang mengendarai motor, yakni MZ (26), membawa senjata tajam.

MZ tampak mengenakan pakaian pencak silat dan menyangkutkan senjata tajam jenis badik di ikat pinggangnya. 

Sementara pria yang duduk di belakang MF (25), diamankan beserta bendera ormas yang dibawanya.

Setelah diperiksa, ujung bambu yang digunakan untuk mengaitkan bendera sudah diruncingkan.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Sudjarwoko mengatakan, kedua pria tersebut langsung diamankan ke Pos Pengamanan Traffic Light Coca Cola.

"Kita amankan dua orang membawa senjata tajam. Yang satunya badik, yang satunya bambu yang ujungnya dipertajam. Bisa dikategorikan itu senjata tajam," kata Sudjarwoko di lokasi.

Sejak pagi tadi polisi bekerjasama dengan TNI sudah menyekat titik-titik di wilayah Jakarta Utara yang menjadi akses pergerakan massa Aksi 1812 ke Monas.

Tujuannya ialah untuk mengantisipasi massa yang membawa barang-barang membahayakan, seperti contohnya senjata tajam yang dibawa MZ dan MF.

"Kita akan terus melakukan penyekatan-penyekatan di sini, terutama mereka-mereka yang akan berangkat," tegas Kapolres.

Adapun total personel gabungan TNI-Polri yang dikerahkan di Jalan Yos Sudarso mencapai 75 anggota.

Hingga pukul 15.50 WIB, aparat masih berjaga dan memantau pergerakan massa aksi.

* Bukan Perintah Pemimpin FPI

Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Aziz Yanuar menegaskan unjuk rasa bertajuk Demo 1812 bukan merupakan perintah pemimpinnya, Rizieq Shihab.

Rizieq yang menjadi tersangka kasus pelanggaran protokol kesehatan (prokes) telah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya, sejak Minggu (13/12/2020).

"Aksi hari ini atau aksi lainnya ke depan tidak ada urusan dan hubungan dengan Habib Rizieq Shihab apalagi sampai seakan ada inisiasi atau perintah atau imbauan dari beliau terkait aksi," ujar Aziz saat dihubungi, Jumat (18/12/2020).

Aziz mengatakan, aksi unjuk rasa untuk menuntut keadilan dalam aksi penembakan terhadap enam laskar FPI dan kebebasan Rizieq itu merupakan inisiatif simpatisan.

"Inisiatif umat Islam dan masyarakat yang tidak dapat menerima ketidakadilan, kriminalisasi ulama dan diskriminasi hukum makin marak di republik," ucapnya.

Massa simpatisan pemimpin Front Pembela Islam ( FPI), Rizieq Shihab yang mengatasnamakan Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK NKRI) akan menggelar aksi bertajuk 1812 di Istana Negera, Jakarta Pusat pada Jumat (18/12/2020).

Aksi itu akan menuntut pengungkapan kasus penembakan yang dialami enam laskar khusus FPI oleh polisi.

"Insha Allah pada hari Jumat pukul 13.00 WIB, di depan Istana Negara, akan ada aksi dari ANAK NKRI," ujar Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif dalam video yang diunggah oleh akun Youtube Fornt TV, Kamis (17/12/2020).

Slamet mengatakan, demo yang dilakukan itu untuk menuntut keadilan dan mengungkap di balik penembak terhadap enam orang laskar FPI.

"Siapa pun eksekutor dan aktor intelektual dari pembunuhan enam suhada, harus diungkap sampai tuntas dan terbuka untuk rakyat Indonesia. Oleh karena itu teruslah berjuang demi keadilan," katanya.

Turunkan 5 Ribu Personel Jaga Demo 1812

Aksi Demo 1812 akan dilakukan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (18/12/2020).

Demi mengamankan jalannya aksi tersebut, Polda Metro Jaya mengerahkan 5.000 personel gabungan. 

"Untuk kekuatan, Polda Metro Jaya dan TNI kita menurunkan 5.000 personel tim gabungan yang kami siapkan di lokasi aksi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, kepada wartawan, Jumat (18/12/2020).

Adapun personel gabungan yang dikerahkan itu terdiri dari TNI-Polri dan unsur pemerintah daerah, antara lain Satpol PP, Dishub, hingga Damkar. 

Tak hanya itu, Yusri mengatakan pihaknya juga menyiagakan sebanyak 7.500 personel cadangan di beberapa lokasi. 

"Ada 7.500 personel yang kami siapkan cadangan. Cadangannya di mana? Di Monas, di DPR, juga di Polda, serta di batalion-batalion masing-masing oleh tentara," kata Yusri.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya tak mengeluarkan izin atau Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) terkait rencana Aksi 1812 yang digelar oleh gabungan ormas Islam ANAK NKRI.

"Ya tidak mengeluarkan izin tidak dikeluarkan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.

Yusri menyebut polisi bakal melakukan upaya preventif agar tidak ada kerumunan di ibu kota.

Pasalnya, Aksi 1812 berpotensi menimbulkan kerumunan massa.

""Preventif kami mulai dari bekasi dari daerah kita sampaikan kalau ada kerumunan massa. Kita sampaikan tidak boleh ada kerumunan. Operasi kemanusiaan yang akan kita lakukan," lanjut Yusri.

Selain itu, Polda Metro juga akan menurunkan personel di lapangan.

"Tetap ada. Nanti akan kita sampaikan, kita akan rapat dulu," pungkasnya.

Diketahui, dari poster yang diterima Tribunnews, beberapa tuntutan oleh ANAK NKRI akan disuarakan dalam aksi Jumat besok.

Tuntutan pertama yakni meminta pengusutan tuntas terhadap enam laskar FPI yang tewas oleh polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Tuntutan kedua meminta IRizieq Shihab yang ditahan di Polda Metro Jaya agar dibebaskan.

Kemudian, tuntutan ketiga yakni meminta agar kriminalisasi terhadap ulama dihentikan.

Selain itu, mereka juga menegaskan agar tak ada lagi diskriminasi hukum.

Pengalihan Jalur

Ditlantas Polda Metro Jaya melakukan pengalihan jalur menyusul aksi Demo 1812.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, pengalihan arus menyesuaikan kondisi di lapangan.

"Ini situasional mengikuti kondisi di lapangan. Hindari kawasan Istana Merdeka dan Jalan MH Thamrin," ujar Kombes Pol Sambodo, Jumat 18 Desember 2020.

Berikut pengalihan arus lalu lintas:

1. Arus lalu lintas di Jalan Veteran Raya menuju Jalan Veteran Raya III ditutup.

2. Arus lalu lintas dari Jalan Medan Merdeka Timur menuju Jalan Medan Merdeka Utara dibelokkan ke kanan ke Jalan Perwira.

3. Arus lalu lintas dari Jalan Ridwan Rais ke Jalan Medan Merdeka Selatan diluruskan ke Jalan Medan Merdeka Timur.

4. Arus lalu lintas dari Jalan MH Thamrin menuju Patung Kuda dibelokkan ke kiri ke Jalan Budi Kemulian.

5. Arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis ke Jalan Budi Kemuliaan diteruskan ke Jalan Abdul Muis.

6. Arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis menuju Jalan Museum ditutup.

7. Arus lalu lintas dari Jalan Suryopranoto ke arah Jalan Juanda dan Jalan Majapahit dibelokkan ke Jalan Gajah Mada, arus lalu lintas dari Jalan Hayam Wuruk ke Jalan Majahapit dibelokkan ke kiri ke Jalan Juanda.

8. Arus lalu lintas dari Jalan Katedral menuju Jalan Veteran Raya dibelokkan ke kanan ke Jalan Pos.

9. Arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis menuju arah Harmoni ditutup dan dibelokkan ke Jalan Tanah Abang II.

10. Arus lalu lintas dari Jalan MH Thamrin menuju ke arah Bundaran HI ditutup dan dibelokan ke Jalan KH Wahid Hasyim, arus lalu lintas dari Jalan KH Wahid Hasyim menuju Bundaran HI ditutup dan diluruskan ke Jalan LH Wahid Hasyim.

11. Arus lalu lintas dari Jalan KH Wahid Hasyim dari arah Tanah Abang dibelokan ke Jalan MH Thamrin kemudian dibelokan ke kanan dan ke kiri ke Jalan Kebon Sirih.

12. Arus lalu lintas dari Jalan H Agus Salim menuju Jalan Sunda ditutup dan diluruskan ke Jalan H Agus Salim arah Sabang.

Sumber: Kompas.com dan Tribunnews.com.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penjelasan Simpatisan FPI yang Bawa Senjata Tajam Hendak Ikut Aksi 1812 di Istana, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/12/18/penjelasan-simpatisan-fpi-yang-bawa-senjata-tajam-hendak-ikut-aksi-1812-di-istana?page=all.

Berita Terkini