Renungan Harian Katolik, Selasa 15 Desember 2020: Iman: Dengar, Tahu dan Buat (Injil Matius 21:28-32)
Oleh: Fr. Hironimus Taolin
Calon Imam Keuskupan Agung Kupang
Berdomisili di Centrum Keuskupan Agung Kupang
POS-KUPANG.COM - Dalam bacaan injil hari ini, Yesus menyampaikan perumpamaan tentang dua orang anak. Jika kita membaca ayat-ayat sebelumnya, maka kita akan mengerti bahwa perumpamaan ini sebenarnya lebih ditujukan kepada orang Farisi dan ahli Taurat.
Yesus sendiri memberi perumpamaan tentang seseorang yang memiliki dua anak laki-laki. Ia meminta anak yang sulung untuk bekerja di kebun anggurnya. Anak yang sulung pun berkata “Ya”, tetapi ia tidak pergi.
Kemudian orang tersebut pergi kepada anak yang bungsu dan meminta hal yang sama. Anak yang bungsu berkata “Tidak”, tetapi kemudian ia menyesal dan akhirnya pergi juga bekerja di kebun anggur (ay. 28-30).
Hal ini merupakan gambaran orang-orang Israel pada waktu itu, terlebih orang Farisi dan ahli Taurat. Tuhan memilih bangsa Israel sebagai bangsa kesayanganNya, menuntun mereka dari tanah perbudakan di Mesir hingga ke tanah perjanjian. Namun kemudian mereka memberontak dan dibuang dari tanah perjanjian tersebut.
Tetapi Tuhan masih menyayangi bangsa Israel, Tuhan mengembalikan mereka ke tanah perjanjian, bahkan menjadikan bangsa Israel sebagai bangsa dimana Mesias akan diutus. Namun walaupun Tuhan Yesus turun ke dunia ini kepada bangsa Israel, mereka justru tidak percaya kepadaNya.
Setelah dibaptis oleh Yohanes dan kemudian dicobai oleh Iblis di padang gurun, selanjutnya Tuhan Yesus pertama kali menyampaikan Firman Tuhan di dalam rumah-rumah ibadat (Luk 4:15). Bahkan ketika masih berumur 12 tahun, Yesus sudah berdiskusi dan bertanya jawab dengan para imam di Bait Suci di Yerusalem (Luk 2:46).
Oleh karena itu, Yesus awalnya memang menyampaikan kabar baik lebih dulu kepada para imam, orang Farisi, dan ahli Taurat, karena merekalah sebenarnya yang lebih mengerti tentang Kitab Suci.
Tetapi mereka tidak mau mendengarkan ajaran Yesus, justru para pemungut cukai, pelacur-pelacur, dan orang berdosa lainnyalah yang mau mendengarkan ajaran Yesus. Oleh karena itu, Tuhan Yesus berkata bahwa “sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan pelacur-pelacur akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah” (ay. 31b), karena merekalah yang lebih dulu percaya kepada Tuhan.
Melalui kisah injil hari ini, kita diajak untuk mengaktualisasikan iman kita dalam perbuatan-perbuatan kita. Tidak cukup kita hanya mengakui secara verbal bahwa kita orang yang beriman. Sebab kualitas iman kita tidak diukur dari seberapa banyak kita tahu atau bicara tentang iman tetapi seberapa mampu kita bertindak atas dasar iman kita.
Jadi iman kita harus terus dibangun dengan selalu membaca serta mendengar sabda dan perintah Tuhan. Pengetahuan akan iman kita pun perlu dibangun dan setelah itu kita perlu mengaktualisasikannya dalam perbuatan-perbuatan kita. Dengar, tahu dan buat, bukan dengar tahu dan tidak buat.
Oleh karena itu apabila sering kita menolak untuk menjalankan perintah Tuhan, maka moment adventus ini adalah masa yang baik untuk kita lebih berbenah menjadi orang beriman yang benar.
Semoga...Amin.*
Simak juga video renungan harian katolik berikut: