Meskipun begitu, ia mengaku tidak mengetahui persis apakah Arno memang benar-benar berburu atau terlibat kegiatan tertentu.
"Saya sendiri tidak tahu, apakah memang benar-benar berburu atau seolah-olah menganggap kegiatan itu sebagai latihan dari jaringan yang dia ikuti, ya kita tidak tahu," terangnya.
Arno ditangkap di sebuah konter handphone (HP) miliknya pada Senin pukul 17.00 WIB.
Saat hendak digeledah, rumahnya dalam keadaan terkunci sehingga terpaksa didobrak.
Sering Bolak-balik Lampung
Dikutip dari TribunSumsel.com, Arno dikenal kerap bepergian ke Lampung.
Rizwan menyebutkan tiga hari sebelum ditangkap Arno baru saja tiba dari Lampung.
Ia mengaku tidak tahu urusan apa yang membuat warganya itu pergi ke Lampung.
"Karena memang anaknya ada yang sekolah pesantren di Lampung. Tapi saya tidak tahu, apa memang tujuannya mau urus sekolah anaknya atau ada urusan lain," jelas Rizwan.
Tidak hanya itu, Arno jarang terlibat dalam kegiatan warga setempat seperti hajatan, acara pernikahan, maupun yasinan.
Pemilik konter HP itu juga dikenal jarang bergaul dengan warga sekitar.
"Bahkan hajatan sunatan anaknya saja dia tidak datang. Padahal acara itu buat sama mertuanya," kata Rizwan.
"Dia memilih untuk pergi jauh dari rumah," tambahnya.
Keterangan Polisi
Dikutip dari Wartakotalive.com, terduga teroris tersebut langsung dibawa ke Jakarta tidak lama setelah diringkus Densus 88.