Berita Timor Leste

Terungkap Bukti Rasa Dengki Indonesa Atas Kemerdekaan Timor Leste Usai Pilu Selama 24 Tahun

Editor: Hasyim Ashari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendera Timor Leste dan Australia. Terungkap Bukti Rasa Dengki Indonesa Atas Kemerdekaan Timor Leste Usai Pilu Selama 24 Tahun

Terngkap Bukti Rasa Dengki Indonesa Atas Kemerdekaan Timor Leste Usai Pilu Selama 24 Tahun

POS-KUPANG.COM - Pada 30 Agustus 1999, hampir 80 persen rakyat Timor Timur memilih berpisah dari Indonesia.

Referendum yang didukung PBB itu mengakhiri konflik berdarah sekaligus mengakhiri kependudukan mereka sebagai Warga Negara Indonesia.

Memberikan jalan bagi rakyat Timor Leste untuk meraih kemerdekaan.

Dilansir dari AFP via Kompas.com, pendudukan Timor Leste memantik aksi penindakan memilukan selama 24 tahun yang menelan nyawa 250.000 baik karena perang, kelaparan, hingga penyakit.

Namun kegembiraan berubah menjadi duka setelah militer Indonesia dan milisinya menyerbu dengan menghancurkan infrastruktur mereka, serta memaksa ratusan ribu orang mengungsi, dan membunuh 1.400 orang.

Timor Leste, negara yang sebagian besar dari 1,3 juta penduduknya memeluk agama Katolik, baru diakui secara internasional tiga tahun setelah pemungutan suara.

Meski cukup lama Timor Leste merdeka dari Indonesia, rupanya Indonesia tak bisa benar-benar 'melepaskan' negara tersebut.

Mengenai hal ini, ada sebuah artikel Inter Press Service (IPS) yang membahasnya pada artikel tertanggal 28 Juni 2002 berjudul EAST TIMOR: For Indonesia, Separation Still Hard to Accept.

Pemerintah Indonesia masih menuntut atas apa yang dikatakan sebagai asetnya di Timor Timur.

Hal itu mungkin mencerminkan bahwa Indonesia sulit dalam menerima bahwa wilayah yang pernah dikuasainya saat ini telah menjadi negara yang baru lahir, berdiri di atas kakinya sendiri.

Tapi kritikus mengatakan lebih dari itu.

Menjelang kunjungan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao ke Indonesia pada 2 Juli 2002, ada yang menyebutnya sebagai upaya sengaja untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari tanggung jawab Indonesia atas pelanggaran hak asasi manusia di Timor Timur, termasuk kekerasan yang terjadi setelah kemerdekaan 1999 suara.

Dalam pertemuan pada pertengahan Juni 2002 lalu, delegasi Indonesia kembali menyampaikan kepada para pejabat Timor Leste bahwa Indonesia ingin serius membicarakan klaim asetnya yang dibangun di Timor Leste.

Bahkan sebelum Timor Leste secara resmi merdeka pada bulan Mei, Indonesia telah menuntut agar diizinkan untuk menurunkan tim.

Halaman
123

Berita Terkini