Situasi di Laut China Selatan Semakin Membara, AS dan China Sudah Punya Keputusan, Joe Biden Serang?

Editor: maria anitoda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Situasi di Laut China Selatan Semakin Membara, AS dan China Sudah Punya Keputusan, Joe Biden Serang?

Namun, pada November, China memutuskan untuk mengizinkan penjaga pantainya menggunakan senjata ketika kapal asing yang terlibat dalam aktivitas ilegal di perairan yang dikuasainya gagal mematuhi perintah, seperti berhenti.

Para ahli urusan luar negeri berpendapat, ketidakhadiran Trump di KTT Asia Timur, sementara itu, dipandang sebagai hilangnya kesempatan bagi Washington untuk memperluas pengaruhnya di kawasan Asean.

Pada pertemuan tersebut, para pemimpin Asia-Pasifik juga menyinggung Hong Kong, dengan pejabat Jepang mengutip Suga yang mengungkapkan "keprihatinan besar" atas situasi di wilayah administratif khusus China.

Pada akhir Juni, China daratan memberlakukan undang-undang keamanan nasional bagi Hong Kong untuk menindak apa yang dipandangnya sebagai pemisahan diri, subversi, terorisme, dan kolusi dengan pasukan asing, yang tampaknya bertujuan untuk memadamkan aksi protes terhadap pemerintah pro-Beijing di wilayah tersebut.

Tangkapan layar foto kapal PLA yang mengawasi Laut China Selatan. (South China Morning Post)
Sejak itu, banyak negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, telah mencela undang-undang yang mengancam kebebasan dan hak asasi manusia di kawasan, di mana demokrasi seharusnya dijamin.

Di bawah prinsip "satu negara, dua sistem" China, Hong Kong dijanjikan akan menikmati hak dan kebebasan selama 50 tahun setelah kembali ke pemerintahan China pada tahun 1997.

KTT Asia Timur terdiri dari ASEAN plus Australia, China, India, Jepang, Selandia Baru, Rusia, Korea Selatan, dan AS.(*) 

Berita Terkini