POS KUPANG, COM, JAKARTA - Kehadiran partai lain hendaknya dijadikan motivasi untuk tetap bergerak maju. Berpikir positif membuat pergerakan partai yang dinamis akan meraup simpati rakyat.
Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) mengaku tidak merasa terganggu dengan Partai Masyumi yang dideklarasikan kembali maupun kehadiran partai baru seperti Partai Ummat.
“Kami tidak merasa tersaingi dan/atau kemudian harus gundah gulana. Kami menyambut baik hadirnya kedua partai itu,” ucap Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (8/11/2020).
Ia mengungkapkan, kemunculan partai baru tersebut merupakan hak warga negara untuk berserikat dan berkumpul.
Terkait elektabilitas, Hidayat menilai masing-masing partai sudah memahami kelompok pemilihnya.
Ia juga berpandangan Partai Masyumi yang aktif kembali tidak akan memengaruhi perolehan suara PKS.
Sebab, menurut Hidayat, Partai Masyumi belum memiliki tokoh baru yang dapat menggaet gerbong suara partai lain.
“Jadi karenanya kami tidak khawatir tentang suara PKS, justru kami berharap mereka akan bisa mendapatkan suara dari komunitas-komunitas yang mereka create sendiri,” tuturnya.
Kemunculan partai baru tersebut justru dinilai akan berdampak positif pada proses demokrasi di Tanah Air.
“Menurut saya dampaknya positif dalam hal menambah pihak-pihak yang semakin concern dengan demokrasi dan demokratisasi,” kata Hidayat.
“Kelompok-kelompok umat Islam yang semakin mengekspresikan peduli dan cinta mereka kepada nasib bangsa dan negara melalui keaktifan mereka dalam dunia politik,” sambung dia.
Diberitakan, bertepatan dengan tasyakuran Hari Ulang Tahun ke-75 Partai Masyumi, sejumlah tokoh Islam mendeklarasikan kembali aktifnya partai tersebut pada Sabtu (7/11/2020).
Deklarasi ini dilangsungkan secara virtual dan dihadiri oleh sejumlah tokoh islam, di antaranya Ketua Persiapan Pendirian Partai Islam Ideologis ( Masyumi Reborn) Masri Sitanggang,
mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua, dan deklarator Partai Ummat Amien Rais.
Adapun kegiatan deklarasi ditandai dengan pembacaan naskah deklarasi oleh Ketua Badan Penyelidik Usaha -usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII), A Cholil Ridwan.