Uskup Siprianus Tahbis Sembilan Imam Baru di Keuskupan Ruteng, Sima Nama Imam !
POS-KUPANG. COM | RUTENG--Sebanyak sembilan imam baru untuk Keuskupan Ruteng ditahbiskan oleh Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat, di Gereja Sta Maria Assumpta dan St. Yosep Katedral Ruteng, Jumat (30//10/2020) kemarin.
Pentahbisan itu didampingi oleh Uskup Emeritus Mgr Mikhael Angkur, OFM, Vikjen Rm Alfons Segar, bersama para imam.
Turut hadir dalam perayaan tahbisan ini antara lain para imam, biarawan-biarawati, orang tua, para tokoh, dan unsur pemerintah dari tiga kabupaten di Manggarai raya dan panitia.
Berikut nama kesembilan imam baru dan penugasan mereka:,
✓ Rm Valerius Karitas menjadi Kapelan Paroki Katedral.
✓ Rm Aleksander Jas menjadi kapelan Paroki Noa.
✓ Rm. Agustinus Hadun menjadi kapelan Paroki Cancar.
✓ Rm Ferdinandus Sando menjadi kapelan paroki Golowelu.
✓ Rm. Siprianus Tangur menjadi kapelan paroki Orong.
✓ Rm. Sirilus San menjadi kapelan paroki Sok Rutung.
✓ Rm. Stefanus Jimmy Wintoyo Mala menjadi kapelan paroki Loce.
✓ Rm. Febriano Kiswanto Rikardus Tangung menjadi kapelan paroki Kuwu.
✓ Rm. Pankrasius Wahu Nudan menjadi kapelan paroki Wae Nakeng.
Adapun dalam misa perayaan Pentahbisan misa itu juga hanya dihadiri tidak lebih dari 400 orang mengingat perayaan dalam suasana pandemi Covid-19.
Selain pembatasan jumlah juga umat diwajibkan untuk memakai masker, jarak duduk antar umat juga diatur oleh panitia.
Berdasarkan video Youtube yang dikirim oleh Komsos Puspas Keuskupan Ruteng kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (1/11/2020) Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat dalam sambutanya, menyampaikan atas nama para imam, biarawan-biarawati, dan seluruh umat di Keuskupan Ruteng menyampaikan prociat kepada 9 imam baru yang ditahbiskan itu.
Selamat datang dan selamat bergabung didalam jajaran klerus greja lokal keuskupan Ruteng.
"Terima kasih kepada kalian (para Imam Baru), kerena telah memberikan diri untuk mengabdi demi kemuliaan nama Tuhan di wilayah gereja lokal ini. Terima kasih kepada seluruh keluarga yang telah berkenan mempersembahkan putra terbaik ini kepada Ibunda gereja, gereja lokal ini, persembahan ini tentu sangat berarti dan berharga,"ungkap Uskup Siprianus.
Uskup Siprianus juga mengatakan, hari ini merupakan hari yang istimewa dalam curiculum vitae bagi sembilan para imam baru itu, karena mereka menyadari bahwa mereka dipanggil bukan oleh siapa-siapa, tetapi oleh Tuhan sendiri melalui berbagai macam sarana.
Uskup Siprianus juga meminta kepada seluruh para imam dan biarawan-biarawati dan keluarga serta umat untuk mendukung dan mendoakan untuk kesembilan imam baru itu dalam karya mereka selanjutnya semoga dapat menjadi gembala yang baik.
Uskup Siprianus juga dalam kotbahnya itu menyampaikan begitu panjang terkait pesan-pesan kepada 9 orang imam baru itu.
Salah satunya adalah gereja lokal turut berbangga menerima kepada 9 orang imam baru itu, tetapi dibalik itu, gereja lokal akan semakin berbangga apabila mulai hari ini hati dan seluruh diri mereka 'dibakar' oleh Tuhan sendiri, sehingga dengan demikian hanya ada satu tekad dan niat memberi yang terbaik demi kemuliaan nama Tuhan melalui pengabdian di gereja lokal ini.
"Semoga ini tetap menjadi cita-cita dan tetap menjadi mimpi untuk membawa dimana dan kemana saja Ibunda gereja lokal mengutus kalian untuk melayani,"pesan Uskup Siprianus.
Mewakili Pemerintah di tiga Kabupaten di Manggarai Raya, Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH.,M.Hum dalam sambutanya mengatakan, panggilan adalah jawaban atas kasih Allah, Panggilan dan Jawaban bagaikan 2 keping mata uang yang bernilai. Demikian juga panggilan jika ada yang memanggil dan ada yang menjawab.
Allah memanggil semua orang menjadi kudus, namun dalam panggilan umum Allah memilih beberapa orang untuk hidup lebih dekat dengan putranya untuk bekerja di ladangnya dan menjadi saksi.
"Kita patut bersyukur di zaman ini pun Tuhan masih berkenan memanggil para pekerja untuk bekerja di kebun Anggurnya. Harus kita akui di daerah-daerah tertentu masih kekurangan imam dan aneka rintangan yang menghadang gereja namun kita diteguhkan oleh keyakinan karena dialah sang ilahi,"ungkap Bupati Agas.
Menurut Bupati Agas, proses pendidikan menjadi seorang imam bukanlah gampang seperti membalikan telapak tangan, sehingga perlu dimaknai ramhat pentahbisan imam ini dalam kehidupan selanjutnya. Menjadi seorang imam yang tertahbis menjadi panggilan Tuhan untuk memberikan pelayanan kepada umat.
Jawaban atas panggilan ini hendaknya dihayati dalam kesetian yang diiringi dengan perjuangan yang kerap kali tidak mudah yang menuntut pengorbanan. Namun, kita dipanggil bukan untuk sukses tetapi untuk setia.
Menurut Bupati Agas di zaman sekarang ini peranan keluarga dan komunitas menjadi sangat penting dalam menumbuhkkan panggilan. Di dalam keluarga, kaum muda menimbah pengalaman yang luar biasa tentang kasih.
Dengan demikian keluarga-keluarga tidak hanya menjadi tempat istimewa untuk membentuk jati diri manusia, tetapi juga sebagai lahan untuk penyemaian benih-benih panggilan. Karena itu, bupati Agas menyampaikan terima kasih kepada keluarga dari 9 imam yang baru ditahbiskan itu.
Bupati Agas juga mengharapkan, kiranya peristiwa pentahbisan itu, makin menyadarkan kaum muda bahwa hidup di jaman sekarang ini bukanlah hal yang tidak mungkin untuk dijalani sebagai biarawan. Juga para frater bukanlah melihat lamanya waktu namun jalani dengan penuh setia karena perjalanan waktu akan menghantarkan pada masanya.
Bupati Agas juga mengatakan, mewakili Pemda Manggarai Timur, Manggarai dan Pemda Manggarai Barat menyampaikan proficiat kepada 9 imam yang baru ditahbiskan itu. Semoga Tuhan selalu menyertai dalam perjalanan karya--karya imamat para imam itu.
Imam baru, Rm Agustinus Hadun mewakili para imam baru yang ditahbis, mengungkapkan alasan mereka, mengapa memilih menjadi imam dan mau ditahbiskan menjadi imam, sebab itu jalan mereka. Mereka berani meninggalkan kenikmatan masa muda mereka untuk memilih jalan sunyi, bergerak dengan diam untuk memperbaharui dunia.
"kami memilih jalan hidup sendiri, tetapi kami hadir untuk menyelamatkan banyak orang, ini jalan kami. Dan begitu banyak orang yang telah membantu kami menanggapi jawaban panggilan Tuhan kepada kami yang bergaung dalam hati kami masing-masing,"ungkap Rm Agustinus.
Karena itu, ia juga mengatakan, mewakili para imam baru, menyampaikan terima kasih kepada Uskup Ruteng, Uskup Emeritus, para imam dan biarawan-biarawati, keluarga, orang tua, semenari, para pendidik dan Pemerintah yang telah dengan caranya masing-masing mendukung mereka.
Romo Agustinus juga mengharapkan, dukungan doa dari keluarga, Uskup Ruteng, para imam, biarawan-biarawati dan semua umat untuk mereka (para imam yang baru ditahbiskan) tetap berjalan lurus dalam dunia yang bengkok.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)