Meski Tak Ikut Campur dengan China, Indonesia Diperdiksi Akan Berselisih dengan China di Masa Depan!

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah kapal penjaga pantai China mencoba menghalangi sebuah kapal AL Filipina di Laut China Selatan.

Meski Tak Ikut Campur dengan China, Indonesia Diperdiksi Akan Berselisih dengan China di Masa Depan!

POS-KUPANG.COM - Saat ini, tak ada sama sekali sengketa teritorial antara Indonesia dan China, dan masalah apapun dengan negeri panda tersebut.

Meski demikian, sebuah artikel yang diterbitkan Fpri.org, oleh Felix K.Chang, peneliti senior Kebijakan Luar Negeri, dan asisten profesor di Uniformed Services University of the Health Sciences memperlihatkan hal yang berbeda.

Indonesia diprediksi akan mengalami perselisihan dengan China di masa depan, dilihat dari data-data hubungan kedua negara tersebut.

Dala tulisannya, Felix mengatakan memang tidak ada sengketa tanah, tetapi ada sengketa maritim, diperjelas pada Desember 2019.

Ketika sebuah kapal penjaga pantai Tiongkok mengawal beberapa kapal penangkap ikan masuk ke dalam sembilan garis putus-putus yang diproklamirkan Tiongkok.

Tetapi berada di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, dekat kepulauan Natuna di Laut China Selatan.

Ini adalah situasi memanas pertama Indonesia dengan China, di mana Jakarta langsung memanggil duta besar China untuk melakukan protes diplomatik.

TNI kemudian dikerahkan dengan sepuluh kapal angkatan laut, dan empat pesawat tempur F-16 ke pulau Natuna, pada awal tahun 2020.

Perairan di utara Kepulauan Natuna juga penting bagi masa depan industri energi Indonesia.

Ladang gas alam terbesar yang belum dimanfaatkan di negara itu, yang disebut East Natuna dan berisi sekitar 46 triliun kaki kubik sumber daya gas yang dapat dipulihkan, terletak di sana.

Secara tradisional, Indonesia berusaha menghindari perselisihan maritimnya dengan China.

Menekankan kurangnya "sengketa teritorial"antara kedua negara, Indonesia sering menawarkan untuk bertindak sebagai mediator netral antara China dan negara tetangganya di Asia Tenggara dalam sengketa abadi mereka atas Kepulauan Spratly.

Sementara itu, Beijing terus mengabaikan klaim maritimnya yang tumpang tindih dengan Jakarta, terutama selama China tidak bisa berbuat banyak tentangnya.

Perairan yang disengketakan antara Cina dan Indonesia berada 1.500 km dari wilayah Cina terdekat yang tidak disengketakan; dan China, hingga saat ini, belum dapat menegakkan klaimnya untuk jarak tersebut.

Halaman
123

Berita Terkini