Sumpah Pemuda

Sejarah Sumpah Pemuda dan Peran Mohammad Yamin di Kongres Pemuda I

Editor: Adiana Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para Tokoh Sumpah Pemuda dari kiri : mr. Sujono Hadinoto, LN Palar, mr. M. Yamin dan mr. Joesoef Wibisono

Sejarah Sumpah Pemuda dan Peran Mohammad Yamin di Kongres Pemuda I 

POS-KUPANG.COM- Hari Sumpah Pemuda diperingati Bangsa Indonesia setiap tanggal 28 Oktober.

Ya tepat 92 tahun lalu tepat 28 Oktober 2028 para pemuda menyautkan tekad untuk melawan pen.

Keberhasilan Sumpah Pemuda saat itu tak lepas dari peran sosok Mohammad Yamin.

Itu alasannya, Sosok Mohammad Yamin tidak bisa dilepaskan dari sejarah lahirnya Sumpah Pemuda.

Anak muda kelahiran Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat ini bukan saja merumuskan Sumpah Pemuda saat Kongres Pemuda II di Batavia.

Saat Kongres Pemuda I, Mohammad Yamin sudah menyampaikan gagasan tentang persatuan Indonesia.

Baca juga: Ini Teks Asli, Makna dan 13 Tokoh Penting di Balik Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Peran pemuda begitu vital dalam proses menuju Indonesia merdeka. Pemuda memegang peran penting dalam masa perjuangan melawan penjajahan, baik melalui perlawanan fisik juga perlawanan diplomatik.

Kebangkitan pemuda berawal sejak mereka mulai berorganisasi pada era kebangkitan nasional pada 1908.

Masa ini ditandai dengan berdirinya organisasi pemuda seperti Boedi Oetomo di Batavia dan Indische Vereeniging (Perhimpunan Indonesia) yang didirikan pelajar Indonesia di Belanda.

Sejumlah organisasi lain bermunculan, salah satunya adalah Tri Koro Dharmo yang berdiri pada 1915, yang kemudian berganti nama menjadi Jong Java. Namun, organisasi pemuda saat itu masih bersifat kedaerahan dan mementingkan kepentingan suku bangsa masing-masing.

Baca juga: Kumpulan Ucapan Hari Sumpah Pemuda dari Para Tokoh Indonesi ini Bisa Jadi Status di Medsos

Namun, lama kelamaan muncul kesadaran para kelompok pemuda untuk menyatukan perjuangan untuk kepentingan bangsa.
Buku Indonesia dalam Arus Sejarah (2013) menjelaskan, perubahan radikal yang dilakukan organisasi pemuda mendorong mereka untuk bersatu dan berkumpul dalam satu wadah.

Maka pada 30 April 1926, para pemuda melakukan rapat besar antar-kelompok pemuda yang dikenal dengan Kongres Pemuda I di Jakarta. Namun, saat itu upaya untuk menyatukan berbagai kelompok pemuda dalam satu organisasi gagal.

Pada Kongres Pemuda I tersebut, para pemuda memang belum dapat menyatukan pandangan dan masih mengutamakan kepentingan suku bangsa.

Salah satu tokoh pemuda bahkan dikenal sebagai orang yang paling menentang fusi atau menyatukan organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan itu dalam satu wadah.

Halaman
123

Berita Terkini