Fraksi Nasdem dan PKB Pertanyakan Motif Mutasi Jhon Blegur
POS-KUPANG.COM | SOE -- Fraksi PKB dan Nasdem dalam pemandangan umumnya mempertanyakan motif dibalik pemutasian Jhon Blegur, pegawai Dinas Kesehatan yang dimutasi pasca berseteru dengan Steven Tahun, ponakan Bupati TTS, Egusem Piether Tahun.
Pasalnya SK mutasi Jhon keluar hanya 3 hari pasca berseteru dengan Seteven Tahun.
Terhadap pertanyaan dua Fraksi tersebut, Bupati TTS, Egusem Piether Tahun dalam jawabannya yang dibacakan oleh Kadis Kesehatan Kabupaten TTS, dr. Irene Atte beralasan mutasi terhadap Jhon Blegur dilakukan atas dasar analisi kebutuhan di Puskesmas Salbait.
Keberadaan Jhon di Puskesmas Salbait dimaksud untuk menjawab kebutuhan tenaga ahli teknologi labtorium untuk meningkatkan pelayanan masyarakat.
"Mutasi terhadap Jhon Blegur dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan organisasi dalam hal ini Puskesmas Salbait terkait keberadaan tenaga ahli teknologi labtorium," ujar Irene saat membacakan jawaban pemerintah terhadap pandangan umum fraksi PKB dalam sidang paripurna dengan agenda pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD TTS terhadap nota keuangan rancangan Perda tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten TTS tahun anggaran 2021, Senin (26/10/2020) sore di ruang Paripurna DPRD TTS.
Mutasi terhadap Jhon Blegur meninggalkan tanda tanya besar bagi masyarakat. Pasalnya, Jhon yang sebelumnya bertugas pada Dinas Kesehatan Kabupaten TTS diketahui telah mengikuti on job training di RSUD Prof. Johannes Kupang guna pelaksanaan rapid test dan pengambilan sampel Swab. Jhon selama ini diperbantukan di Puskesmas Kota Soe guna melakukan rapid maupun swab tes.
Namun ditengah Pandemi Virus Corona yang masih berlangsung, Jhon justru dimutasi ke Puskesmas Salbait pasca berseteru dengan Steven Tahun yang notabenenya merupakan ponakan Bupati TTS, Egusem Piether Tahun.
Diberitakan sebelumnya, Diduga kuat, akibat berseteru dengan Seteven Tahun yang merupakan ponakan Bupati TTS, Egusem Piether, Jhon Blegur, ASN yang bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten TTS dimutasi ke Puskesmas Salbait, Kecamatan Mollo Barat. Untuk diketahui, letak Puskesmas Salbait sendiri berada dekat dengan perbatasan TTS - Kabupaten Kupang.
Jhon terlibat perseteruan dengan Steven pada tanggal 13 Oktober di RSUD Soe. Jhon yang sedang menjenguk salah satu kerabatnya di ruang IGD terlibat perseteruan dengan Steven yang merupakan perawat di IGD, RSUD Soe.
Perseteruan ini bermula ketika salah satu keluarga kerabat Jhon meminta kepada Jhon untuk menegur Steven agar jangan terlalu kasar saat melayani pasien.
Jhon yang coba menyampaikan hal itu tidak mendapatkan gubrisan dari Steven.
Puncaknya, ketika tanpa sengaja Steven menjatuhkan beberapa peralatan medis yang telah habis pakai seperti jarum infus, suntik, kain kasa dan beberapa alat medis lainnya ke lantai. Saat itu secara spontan Jhon langsung mengatakan blunder to kawan.
Mendengar pernyataan Jhon, Steven langsung balas bertanya kamu ini siapa? Mendengar pertanyaan tersebut Jhon langsung menjawab kita sama-sama orang medis.
Perseteruan ini semakin memanas dan puncaknya ketika Jhon hendak keluar ruang IGD dan coba dicegat oleh Steven. Steven bertanya kepada Jhon, kenapa kamu lari, apakah kamu takut?
Mendengar pertanyaan tersebut Jhon langsung mengatakan" bangsat kamu. Saya tidak lari. Kalau kau berani saya tunggu kamu di luar IGD habis jam dinas.
Mendengar tantangan Jhon, Steven lalu menghubungi beberapa keluarganya untuk datang ke RSUD Soe.
Keluarga Steven yang datang ke RSUD sempat bertemu dengan Jhon dan berbincang terkait persoalannya dengan Steven. Setelah dijelaskan terkait duduk persoalan itu, keluarga Steven memilih langsung pulang karena merasa hanya salah paham.
Keesokan harinya, Jhon dipanggil Kadis Kesehatan Kabupaten TTS, dr. Irene Atte yang bertanya terkait perseteruan yang terjadi di IGD RSUD Soe. Irene menginformasikan jika perawatan yang bermasalah dengan Jhon adalah ponakan Bupati TTS.
Oleh sebab itu, dirinya menyarankan agar Jhon berbesar hati untuk meminta maaf termaksud meminta maaf kepada Bupati TTS.
Saran dari Irene segera diikuti oleh Jhon. Namun Jhon tak berhasil bertemu dengan Bupati TTS. Petugas Satpol PP yang berjaga di Rujab Bupati TTS beralasan Bupati Tahun sedang istrahat.
Usaha Jhon untuk bertemu dengan Steven pun tak buah hasil. Jhon yang datang ke rumah Steven hanya bertemu dan berbincang dengan ibu Steven.
Sedangkan Steven enggan bertemu dengan Jhon. Jhon juga sempat mendatangi rumah Direktur RSUD Soe, dr. Ria Tahun, namun Ria enggan bertemu dengan Jhon dengan alasan kurang enak badan dan meminta agar bertemu keesokan harinya di kantor RSUD Soe.
" Setelah tahu saya berkonflik dengan siapa, dalam benak saya sudah tahu pasti akan dimutasi ke tempat tugas yang jauh, seperti Nunbena, Lotas atau Lilana. Tak lama berselang saya mendapat informasi kalau saya dimutasi ke Salbait. Tanggal 16 Oktober, SK Mutasi saya sudah saya terima," ungkap Jhon dalam rapat Klarifikasi yang digelar oleh Komisi IV DPRD TTS di ruang Banggar DPRD TTS yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV DPRD TTS, Marthen Tualaka.
Baca juga: Kejari Sumba Timur Usut Dugaan Penyimpangan Pengelolaan Gaji ASN di Dinas Pendidikan
Baca juga: NTT - Jatim Jalin Kerjasama, Wagub Josep A Nae Soi : Memang Ada Keserasian Perasaan
Rapat dihadiri oleh Sekertaris Komisi IV, Habel Hoti, Anggota Komisi IV, Mariana Lakapu, Yupic Boimau, Ruba Banunaek dan Deksi Letuna, Kamis (22/10/2020). Selain itu, rapat Klarifikasi juga dihadiri Kadis Kesehatan, dr. Irene Atte, Direktur RSUD Soe, dr. Ria Tahun, Kepala KTU RSUD Soe, Richard Serang, Oktovianus Lakapu dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten TTS,Steven Tahun dan beberapa undangan lainnya.(Laporan Reporter Pos-Kupang. Com, Dion Kota)