Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/WAINGAPU - Pencarian ikan dengan cara bom atau pengeboman ikan di Kabupaten Sumba Timur masih marak terjadi. Dominan pelaku pengebom itu adalah nelayan yang berasal dari luar wilayah Sumba Timur.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumba Timur, Markus K. Windi, S.Pi, M.Si kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (23/10/2020).
Menurut Markus, sampai saat ini masih saja terjadi pemboman ikan di wilayah perairan Sumba Timur.
"Kasus bom ikan di Sumba Timur ini masih terjadi di perairan wilayah bagian Timur Sumba Timur. Kebanyakan itu nelayan dari luar wilayah Sumba Timur," kata Markus.
Dijelaskan, nelayan di Sumba Timur, memang dulunya sempat menggunakan bom saat mencari ikan, namun seiring berjalannya waktu, nelayan sudah paham tentang pentingnya menjaga lingkungan di laut. "Sekarang nelayan kita di Sumba Timur sudah sadar sehingga tidak gunakan bom lagi. Karena, akibat gunakan bom, maka saat ini mereka sulit mendapat ikan," katanya.
Kondisi tersebut lanjut Markus, membuat nelayan semakin sadar dan tidak lagi mencari dengan bom.
"Jadi nelayan kita sudah paham sehingga mencari ikan dengan cara yang ramah lingkungan," ujarnya.
Dikatakan, pemerintah Sumba Timur terus melakukan sosialisasi dan penyadaran kepada nelayan agar tetap berusaha dengan cara yang tidak merusak lingkungan khususnya di laut.
Menurut Markus, saat ini banyak sekali institusi yang ikut berperan dalam mengawasi ekosistem di laut termasuk kasus pengeboman ikan, yakni Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) , Polri dalam hal ini Satuan Polisi Perairan, Angkatan Laut yang semuanya ikut mengawasi pemanfaatan sumber daya kelautan perikanan.
Terkait kendala yang dihadapi, ia mengaku,masih ada kendala pada sarana prasarana.
"Kami masih temui kendala, yakni fasilitas operasional berupa speed boat. Saya sendiri sudah sampaikan ke provinsi dan kemungkinan baru bisa dipenuhi di tahun-tahun mendatang," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS : 8 Kios dan Warung Milik Warga di Belakang Terminal Kefamenanu Ludes Terbakar
Area lampiran