POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Untuk mencegah kasus demam berdarah dengue ( DBD) di Kabupaten Sumba Timur , masyarakat diminta menjaga kebersihan lingkungan. Selain kebersihan lingkungan, perlu juga memberantas sarang nyamuk.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sumba Timur, dr. Chrisnawan Try Haryantana yang dikonfirmasi melalui Kepala Bidang (Kabid) P2P, Jonker Telnoni, S. KM, Minggu (18/10/2020). Jonker dikonfirmasi soal kasus DBD di Sumba Timur saat ini.
Menurut Jonker, tahun ini angka kasus DBD di Sumba Timur menurun drastis, jika dibanding dengan tahun lalu.
Baca juga: 25 TKI Ilegal yang Dideportasi dari Malaysia Tiba di NTT
"Kalau tahun ini, sampai sekarang jumlah kasus DBD 146 dan tidak ada kasus meninggal dunia. Sedangkan tahun lalu total kasus DBD 895 kasus," kata Jonker.
Dijelaskan, masyarakat Sumba Timur tetap diminta untuk menjaga kesehatan atau kebersihan lingkungan hidup.
Baca juga: Ibu Muda di Ende Bunuh Bayi Kandung, Maria Pelipadi : Perlu Persiapan Sebelum Berumahtangga
"Kita berharap masyarakat ikut berperan mencegah kasus DBD dengan menjaga kebersihan lingkungan," katanya.
Dikatakan, tahun ini kasus DBD menurun jika dibandingkan dengan kasus DBD di tahun 2019.
"Data kasus DBD saat ini ada 146, termasuk di dalamnya suspek atau tersangka DBD ada 3 kasus dan tidak ada kasus meninggal. Sedangkan tahun lalu mencapai 895 dengan tingkat kematian 18 kasus," jelasnya.
Jonker mengatakan, upaya pengendalian di masyarakat dengan pemberatasan datang nyamuk (PSN), yakni membuang sisa- sisa air di kaleng atau media-media yang dapat menampung air.
"Jadi sejak awal tahun kita sudah gencar sosialisasi supaya masyarakat lakukan PSN dan memang cukup memberikan hasil," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)