Memanas! di kantor DPRD Ende Kapolres teriak pakai masker, tertib! pendemo: siap!
POS-KUPANG.COM | ENDE - Pertemuan pendemo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja dengan para anggota dan Ketua DPRD Kabupaten Ende di Kantor DPRD Ende sempat memanas, Senin (12/10/2020).
Para pendemo yang terdiri dari sejumlah organisasi kemahasiswaan itu menyambangi Kantor DPRD Kabupaten Ende setelah long march dari Universitas Flores ( Uniflor).
Kapolres Ende AKBP Albertus Andrea ikut berjalan kaki mendampingi para pendemo dari Universitas Flores hingga ke Kantor DPRD Ende.
Baca juga: Keren! Ini yang Dilakukan Kapolres Ende Saat Dampingi Pendemo Omnibus Law di Ende
Udara panas tak menyurutkan semangat para pendemo, begitu juga AKBP Albertus yang setia mendampingi para pendemo.
Kapolres yang baru beberapa bulan bertugas di Ende ini pun nyaris tak kelihatan, karena berada di antara pendemo. Sesekali ia bercakap-cakap penuh akrab dengan para pendemo.
Baca juga: Lukas Mere Minta Pelaku Perjalanan Wajib Lapor Diri
Diwawancarai POS-KUPANG.COM, AKBP Albertus mengatakan pihaknya siap melayani para mahasiswa untuk menyuarakan aspirasi melalui demo.
Ia terjun langsung mendampingi para untuk menjaga dan mengarahkan agar para pendemo jangan tindakan-tindakan anarkis. "Kita layani. Kalau tidak tertib baru kita ambil tindakan," kata Kapolres.
Menurut Kapolres, dirinya harus terjun langsung mengawasi jalannya demo, demi ketertiban dan keamanan bersama.
"Saya harus terjun langsung saya tidak mau dan antisipasi jangan sampai terjadi hal yang tidak kita inginkan," ungkapnya.
Sejumlah warga yang sempat melihat Kapolres Ende Ikut mendampingi para pendemo memberikan respon positif. "Wah Kapolres kita keren," ungkap Rian, salah seorang pemuda di Jl. depan SMK Syuradikara.
Menurutnya, dengar kehadiran Kapolres secara langsung tentu bisa membuat para pendemo lebih tertib dalam menyuarakan aspirasi.
"Intinya suarakkan aspirasi, jangan buat aneh-aneh nanti yang susah siapa? Yah kita juga. Kasihan kan sudah cape-cape, panas, pa polisi mereka juga ada anak istri di rumah jadi mari kita tetap ikut aturan," ungkapnya.
Senada dengan Rian, Ano mengatakan, apa yang dilakukan para mahasiswa merupakan bentuk kepedulian terhadap keberlanjutan pembangunan di negeri ini. Ia juga memuji Kapolres Ende.
Menurutnya, semangat dan sikap kritis mahasiswa tidak boleh luntur. "Hal penting yang perlu kita catat bahwa anak-anak punya kepedulian terhadap bangsa dan negara ini. Mereka ini harus terus diperhatikan, suara mereka didengarkan. Dan tentu kita berharap mereka tetap ikuti aturan," ungkapnya.
Tiba di Kantor DPRD para pendemo melakukan aksi treatrakal. Setelah itu diarahkan ke ruang sidang bertemu dengan para anggota dan Ketua DPRD Ende.
Pantauan POS-KUPANG.COM, awalnya pertemuan berjalan tenang. Situasi memanas ketika pendemo sahut-sahuttan menyampaikan aspirasi.
Mereka mendesak lembaga DPRD Ende dan Pemda Ende menyatakan penolakan terhadap Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja.
Fery Taso Ketua DPRD Kabupaten Ende lantas meminta para pendemo agar menyampaikan aspirasi secara tertib sehingga bisa didengar jelas.
Melihat situasi kian memanas, Kapolres Ende AKBP Albertus Andrea yang duduk di samping Fery Taso langsung berdiri, melepas masker dan dengan lantang meminta semua tenang.
"Tolong satu-satu sampaikan aspirasi, jangan serentak begini. Pakai masker, ini situasi Pandemi Covid-19," tegas Kapolres, lalu duduk dan kembali mengenakan maskernya.
AKBP Albertus mengatakan pihaknya siap melayani para pendemo, namun perlu menjaga ketertiban.
"Tadi kita sudah sama-sama jalan, kami kawal, antar sampai di sini. Nanti pulang juga kita antar, tapi tolong jaga ketertiban, pakai masker, ini situasi Pandemi Covid-19," ungkapnya.
Mendengar arahan Kapolres para ramai-ramai menyahut 'Siap!' lalu mengenakan masker. Beberapa saat kemudian para pendemo bergerak menuju Kantor Bupati Ende. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)