Diisukan Gabung Lagi Dengan Indonesia, Timor Leste Nyatakan Ogah, Jalan, Air Listrik Sudah Bagus Kok
POS-KUPANG.COM - Negara Timor Leste sempat dirumorkan ingin kembali lagi ke pangkuan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Akan tetapi, kabar itu ditepis seluruhnya.
Kabar itu dinyatakan hoax. Meskipun demikian, banyak pihak menanggapi isu tersebut dan memberikan pernyataan termasuk dari pihak pemerintah Timor Leste.
Sebelumnya, Timor Leste terus diterpa dengan isu soal kondisi ekonomi yang gonjang-ganjing, dan kemiskinan yang merajalela.
Timor Leste juga disebutkan sebagai negara yang berada di ambang kebangkrutan oleh beberapa lembaga luar negeri.
Hal itu disebabkan tambang minyak utama Timor Leste Bayu-Undan yang terancam kering pada tahun 2022.
Sementara jika Timor Leste tidak memiliki pengganti sebagai sumber penghasilan yang memadai bisa membuatnya bangkrut tahun 2027.
• Update Covid-19 NTT : 18 Kasus Positif Baru di NTT Hari Ini, Terbanyak di Kabupaten Manggarai
• Tekan Angka Laka Lantas, Ini Imbauan KBO Lantas Polres Manggarai Timur Aris Ahmad
Hal itulah yang membuat rumor cukup menguat tentang rakyatnya yang menginginkan kembali bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Namun, isu tersebut ternyata dengan cepat ditanggapi oleh pihak Timor Leste pada bulan lalu.
Menurut Pos Kupang, pada Kamis (10/9/20), hal itu disampaikan Konsul RDTL (Republik Demokratik Timor Leste) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jesuino Dos Reis Matos C.
Konsul yang biasa dipanggil dengan Zito itu mengatakan dan menegaskan bahwa negara tidak akan pernah bergabung kembali dengan Indonesia.
Dia juga membantah bahwa rakyatnya memilih untuk kembali bergabung dengan Indonesia.
Zito berani terang-terangan mengatakan hal itu, karena dia mengatakan Timor Leste adalah negara yang sudah merdeka.
Dia mengatakan, infrastruktur jalan dari ibukota Dili ke distrik-distrik hingga desa-desa sudah berjalan dengan bagus.
Proyek Aspal, listrik, dan air bersih sudah baik. Bahkan saat ini pembangunannya sedang dilakukan oleh pemerintah Timor Leste.