KSP Kopdit Swasti Sari Tetap Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19, Yuk Simak !

Penulis: F Mariana Nuka
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ngobrol Asyik Pos Kupang bersama GM KSP Kopdit Swasti Sari Yohanes Sason Helan, Kamis (1/10/2020)

KSP Kopdit Swasti Sari Tetap Bertahan di Tengah Covid-19

POS-KUPANG.COM | KUPANG - KSP Kopdit Swasti Sari menjalankan sejumlah strategi untuk mempertahankan kinerja di tengah pandemi Covid-19. General Manager KSP Kopdit Swasti Sari Yohanes Sason Helan mengaku bersyukur karena partisipasi anggota untuk mengembalikan angsuran dan menyimpan sangat aman.

"Pertumbuhan keanggotan itu hampir mencapai 3000-an anggota per bulan dengan menambah aset permodalan dari anggota sendiri bisa mencapai Rp17 miliar per bulan. Ini menjamin Swasti Sari di titik likuiditas itu sangat nyaman. Mau ambil uang selalu ada, mau pinjam juga uang selalu ada," ungkap pria yang akrab disapa Jhon ini saat hadir dalam Ngobrol Asyik Pos Kupang, Kamis (1/10/2020).

Jhon melanjutkan, kondisi likuiditas KSP Kopdit Swasti Sari sebesar 17-18 persen. Sementara itu, pinjaman yang bergulir ke tangan anggota telah mencapai 81 persen. Menurut Jhon, angka tersebut ideal.

Di tengah situasi ini, KSP Kopdit Swasti Sari juga memberikan stimulan berupa kemudahan pembayaran bagi para anggota. Pertama, pembayaran angsuran pokok tidak seratus persen atau hanya membayar bunga saja terlebih dahulu. Berikutnya, denda pinalti dan bunga tunggakan yang bisa dibicarakan bersama manajemen.

"Yang paling pertama itu bagaimana dia (anggota) berpikir untuk maju. Yang dibelakang tidak usah pikir dulu. Yang penting anggota terbuka. Jangan spekulasi, utang A, B, C. Secara terbuka, pinjam untuk apa," kata Jhon.

Sementara itu, KSP Kopdit Swasti Sari juga melakukan pengontrolan pembayaran angsuran secara online. Tak hanya itu, KSP Kopdit Swasti Sari telah menyediakan kartu atm guna memudahkan transaksi oleh anggota. Biaya operasional atm sebesar Rp10.000 per tahun.

Manfaat lainnya, KSP Kopdit Swasti Sari memberikan dana kematian berupa minimal Rp8 juta kepada ahli waris apabila ada anggota yang meninggal. Tambahan dana kematian dilihat lagi dari beberapa kriteria yang ada.

Koperasi yang berdiri pada 1 Februari 1988 ini terus membina para anggota agar tak berfokus pada pola konsumtif. Koperasi ini pun telah mencoba masuk ke sektor riil seperti pedagang kaki lima, penjual ikan, penjual helm, penjual bubur kacang, dan lainnya.

Jhon menjelaskan bahwa koperasi membina mereka dari nol hingga mampu bertahan. Tak hanya itu, KSP Kopdit Swasti Sari berusaha agar tetap berjalan sesuai dengan hasil Rapat Anggota Tahunan (RAT).

"Kami mengubah mindset anggota. Pinjam untuk ternak sapi, tanam padi, kelautan, komoditi unggulan. Kami imbau anggota juga untuk pinjam sesuai kemampuan; ukur diri pendapatan kita," tambah Jhon.

Ia sendiri berharap tidak terjadi kredit lalai dalam proses transaksi di KSP Kopdit Swasti Sari. Apabila ada potensi mengarah ke sana, maka langkah yang bisa dilakukan adalah mengubah pinjaman atau perpanjang kontrak.

Selanjutnya, memotivasi anggota agar mengubah pola pinjaman. Berikutnya, pengurus/manajemen mengunjungi anggota untuk melakukan pendekatan.

"Prinsipnya kita berdiskusi dan membangun dialog. Ada kesulitan dan kesusahan, datang curhat ke kantor. Persoalan sebesar apapun bisa kita diskusikan," ujar Jhon.

KSP Kopdit Swasti Sari pun tetap eksis dengan menambah 64 orang karyawan baru. Proses rekrutmen selalu dipublikasikan kepada masyarakat luas. Jumlah karyawan KSP Kopdit Swasti Sari kini mencapai 300-an karyawan.

Halaman
12

Berita Terkini