Menurut Dr Yan, dia mengklaim juga mantan supervisor-nya di Hong Kong School of Public Health, sebuah laboratorium untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hanya bungkam ketika Dr Yan menyuarakan peringatan soal penularan dari manusia ke manusia pada Desember tahun lalu.
Pada bulan April, Yan dilaporkan melarikan diri dari Hong Kong ke Amerika karena dia sadar tentang wabah itu.
Kini, dia berencana untuk melepas semua bukti ilmiahnya untuk membuktikan bahwa virus itu dibuat di dalam sebuah laboratorium di Wuhan.
“Urutan genomnya seperti sidik jari manusia,” katanya dalam talk-show.
“Jadi berdasarkan ini Anda dapat mengidentifikasi hal-hal ini."
"Saya menggunakan bukti ... untuk memberi tahu orang-orang mengapa ini berasal dari laboratorium di China, mengapa hanya mereka yang membuatnya."
Yan menambahkan, "Siapa pun, meskipun Anda tidak memiliki pengetahuan biologi, Anda dapat membacanya, dan Anda dapat memeriksa serta mengidentifikasi dan memverifikasi sendiri."
Kita sekarang mungkin mengetahui asal-usul virus corona, menurut para ilmuwan.
“Ini yang terpenting bagi kami untuk mengetahui asal-usul virus,” katanya.
“Jika tidak kita tidak bisa mengatasinya - itu akan mengancam nyawa semua orang.”
Dr Yan berkata, dia baru berani mengungkapkan sekarang karena "Saya tahu jika saya tidak mengatakan yang sebenarnya kepada dunia, saya akan menyesal."
Yan juga mengklaim bahwa sebelum melarikan diri dari China, informasinya dihapus dari database pemerintah.
“Mereka menghapus semua informasi saya,” katanya dalam talk-show "Loose Women”, mengklaim bahwa orang-orang telah direkrut “untuk menyebarkan rumor tentang saya, bahwa saya pembohong.”
Yuan Zhiming, direktur Institut Virologi Wuhan, sebelumnya membantah laporan bahwa virus corona secara tidak sengaja menyebar dari fasilitasnya.
“Tidak mungkin virus ini berasal dari kami,” kata Zhiming kepada media pemerintah pada bulan April lalu.*