Timor Leste Banyak Bahasa, Tapi Jangan Coba Menyapa Anak Gadis Mereka Dengan Sebutan Nona, Bahaya!

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Patung Kristus Raja ikon Timor Leste yang merupakan peninggalan Indonesia

Dengan campur tangan China pada proyek itu, menunjukkan pengaruh negeri Panda di Asia Pasifik yang semakin kuat.

Proyek Tasi Mane adalah megaproyek yang mecakup bandara, jalan tol, kereta api, hingga kilang minyak.

Ada pula rencana pemrosesan LNG darat Beaco , depot pasokan kilang yang semuanya belum dibangun.

Ini akan terhubung ke ladang minyak dan gas di lepas pantai Greater Sunrise tetapi belum dikembangkan.

Menurut laporan pendanaan tahap dua sampai empat dari jalan tol ini belum juga datang ke Dili, negari itu sedang berjuang mengumpulkan uang untuk pendanaan proyek Tasi Mane.

Politisi Timor Leste mengatakan, mereka akan menyambut investasi China, dalam proyek-proyek lain, tetapi mereka juga akan menyambut Australia.

Di Kamp Covec 4, di Zumalea, lusinan truk alat berat Sany dan Volvo , termasuk truk pengangkut sampah, enam penggali, dua grader, dua buldoser, dan truk air terlihat menganggur.

Covec atau singkatan dari Chinesse Oversease Engineering Company , adalah anak perusahaan China Railway Group, perusahaan Fortune yang menjalankan pembangunan tahap pertama di Timor Leste.

Pada upacara peresmian tahap pertama, Duta Besar Tiongkok untuk Timor Leste Xiao Jianguo , menggambarkan proyek tersebut sebagai proyek tersbesar dalam sejarah Timor Leste.

Tawaran Tingkok yang menang di Bumi Lorosae, disebut sesuai dengan praktik penawaran internasional adil, terbuka, dan transparan.

Xiao mengatakan, proyek itu akan menjadi bagian dari Belt and Road Initiative (BRI) yang melibatkan 70 negara, jaringan infrastruktur terbesar di dunia untuk menumbuhkan kekuatan China.

Bagi Australia, tindakan ini sangat mencolok, Senator Australia Rex Patrick bersama The Sydney Morning Herald angkat bicara.

"Kontras, antara investasi China dan Australia di Timor Leste sangat mencolok khususnya di selatan," katanya.

"Keterlibatan Australia dalam proyek Tasi Mane tidak ada, sementara China sudah tiga tahun maju dan membangun pembangkit listrik yang menghubungkannya dari Indonesia," katanya.

"China bekerja dengan efektif mengendalikan, dan membuat komitmen strategis yang dirancang untuk jangka panjang di Timor Leste," imbuhnya.

"Australia tidak hanya tertinggal dalam permainan ini, tetapi kami tidak memainkannya sama sekali," paparnya.

Sementara itu, Edio Gutteres seorang analis politik Timor Leste yang berpendidikan di Australia, yang pernah bekerja sama dengan oposisi Fretilin.

Mengatakan, Australia telah menghabiskan 100 juta dollar AS, untuk bantuan ke Timor Leste, tetapi harus memikirkan kembali bagaimana mereka bisa mengambil hati Timor Leste.

Australia tidak bangkrut tetapi gagal mengambil kepentingan di Timor Leste.

Menurutnya secara nomilan, Australia telah keluar banyak uang daripada China, namun tidak digunakan untuk proyek infrastruktur melainkan kebutukan kementerian Pertahanan dan Keuangan.*

Sebagian artikel ini sudah tayang di Intisari.Grid.ID dengan judul: Seperti Sakit Hati Gara-gara Timor Leste Pilih Berpaling ke China demi Dapatkan Bantuan Modal, Media Australia Ini Ungkit Perbandingan Bantuan China-Australia di Bumi Lorosae https://intisari.grid.id/amp/032330272/seperti-sakit-hati-gara-gara-timor-leste-pilih-berpaling-ke-china-demi-dapatkan-bantuan-modal-media-australia-ini-ungkit-perbandingan-bantuan-china-australia-di?page=all

Artikel ini telah tayang di Grid.ID: https://intisari.grid.id/read/032331714/bahasa-di-timor-leste-ada-lebih-dari-30-bahasa-beberapa-kata-mirip-dengan-bahasa-di-indonesia-tapi-jangan-sekali-kali-gunakan-sapaan-nona

Berita Terkini