Dhevall Leonardo Sudah Pergi, Karyanya Abadi

Penulis: Ricardus Wawo
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga, sahabat dan penggemar mengantar langsung jenazah Dhevall Leonardo ke pemakaman umum Wangatoa, Lewoleba, Selasa (1/9/2020) petang.

Justru menurut Tantiez, yang jadi kekuatan dari lagu-lagu Dhevall ada pada liriknya yang ditulis dengan cermat, teliti dan sangat detail. Itu artinya sebagai musisi muda Dhevall serius dalam berkarya dan tidak main-main dalam bermusik.

Dia memberi contoh lagu Tidur Su E, yang baru dirilis beberapa minggu sebelum kepergian Dhevall. Bukan hanya musiknya saja, lagu itu terdengar romantis karena liriknya begitu memikat.

Malam su larut, sayang/waktunya lelah ko buang/mimpi yang indah, sayang/sa su kode bintang-bintang/tuk hias ko pu mimpi/di malam ini/sa pu doa antar ko sampe mentari pagi/

Dhevall mengambil bagian chorus lagu ini dengan suara khasnya yang bikin meleleh. Lagu ini sudah sangat populer terutama di kalangan pendengar milenial.

Alvian Beraf menganggap Dhevall sudah digariskan sejarah untuk hidup abadi melalui karya-karyanya. Hidup Dhevall sebagai seorang anak manusia memang singkat, hanya berhenti di usia 22 tahun. Namun, sebagai musisi dan pribadi yang baik hati, Dhevall abadi dalam karya-karya musiknya sampai kapan pun.

Jurnalis senior yang juga masih berkerabat dekat dengan Dhevall ini merefleksikan bagaimana sejarah hidup sang musisi harus sampai pada titik ini. Dia mencermati lirik-lirik lagu yang dinyanyikan Dhevall dan ternyata di sana sudah terselip kalimat-kalimat bernada perpisahan tentang cinta, rasa rindu, kehilangan, harapan dan tentang hidup.

Kala Dhevall pergi menghadap Sang Khalik, lirik-lirik lagu itu seolah pertanda bahwa yang harus abadi dari karyanya akan berwujud dalam kenangan-kenangan, kerinduan-kerinduan dan harapan-harapan. Perasaan-perasaaan inilah yang kini mendera hati dan pikiran keluarga, sahabat, penggemar dan semua orang yang mencintai Dhevall.

Alvian merefleksikan kepergian Dhevall dalam lirik lagu Malam Bae;

Bagaimana sa mo angkat sa pu kaki/kalo ko pu mata masih minta sa tetap di sini/bagaimana kalo ko pu rindu simpan dulu/di mimpi indah malam ini kita ketemu/sa yakin itu/

Sejarah sudah menggariskan hidup Dhevall Leonardo. Hidupnya singkat tapi karyanya tak lekang oleh waktu. (laporan reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO)

Berita Terkini