Kenakan Pakaian Adat, PAS-GUD Resmi Daftar ke KPU Ngada

Penulis: Gordi Donofan
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bapaslon PAS-GUD saat mendaftar di KPU Ngada Kota Bajawa, Jumat (4/9/2020).

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Ngada, Drs. Paulus Soliwoa dan Gregorius Upi Dheo ( PAS-GUD) resmi mendaftarkan diri ke KPU Ngada, Jumat (4/9/2020).

Bapaslon PAS-GUD tiba di Kantor KPU Ngada di jalan Gajah Mada Kota Bajawa sekitar pukul 12.21 Wita.

Mengenakan pakaian adat khas Ngada, Bapaslon PAS-GUD didampingi istri masing-masing serta pimpinan Parpol pendukung yaitu Ketua DPD NasDem Ngada Yosef Bei dan Ketua DPC Demokrat Ngada Herry Pullu serta sejumlah pengurus dua Parpol pendukung dan tim pemenangan.

BLT 600 Ribu Bagi Nasabah BCA & Bank Swasta Telah Cair, Subsidi Gaji 1,2 Juta Karyawan CEK REKENING!

Ketua DPD NasDem Ngada, Yosef Bei menyatakan bahwa ada dua Parpol pengusung PAS-GUD dalam Pilkada Ngada 2020.

Parpol itu adalah Partai NasDem dengan perolehan tiga kursi di DPRD Ngada dan Partai Demokrat dua kursi.

Ia menyatakan bahwa PAS-GUD siap mengikuti segala tahapan dan jadwal Pilkada Ngada 2020.

Rektor UKAW: Dosen Jangan Bangga Bimbing Mahasiswa Lama-lama

Sementara itu Bakal Calon Bupati Ngada, Drs. Paulus Soliwoa pada kesempatan itu menyampaikan bahwa PAS-GUD siap mengikuti segala tahapan dan jadwal Pilkada 2020.

Paulus Soliwoa menyatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh PAS-GUD jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati pada 9 Desember 2020 nanti.

Misalkanya dibidang pendidikan, ekonomi, infrastruktur dan kesehatan serta hal-hal lainya.

"Kebetulan saya 8 tahun jadi wakil bupati dua tahun saya bupati. Melihat dari yang sudah kita lakukan yang sudah kita buat ada yang berhasil ada yang sudah selesai tapi juga ada yang belum selesai. Yang sudah kita buat tinggal kita lanjutkan dengan visi-misi kita membangun dari desa," ujar Paulus Soliwoa.

Ia mengatakan memang visi misi kita membangun dari desa. Tekad PAS-GUD untuk melanjutkan apa yang sudah ada dan yang belum selesai dan kita menyelesaikan.

"Jadi baik kita buat sehingga kami punya tekad bahwa dengan membangun Ngada ini kalau PAS-GUD terpilih akan bisa lebih berhasil dan lebih baik lagi," ujarnya.

Ia mengatakan pemerintahan sekarang sudah membangun dan sejumlah kemajuan, e-planing, e-budjeting, e-gouverment dan kita sudah mulai. Kita menuju pemerintahan yang bersih ini dibangun dalam sebuah sistem yang bersih.

Oleh karena itu bicara ini tidak terlepas dari struktur dari perangkat daerah tidak terlepas dari SDM, aparatur dan sarana prasarana.

Dan yang mengisi jabatan tertentu harus memenuhi syarat kualifikasi yang sesuai dan tepat sasaran.

PAS-GUD Tidak Balas Dendam

Ia menegaskan bahwa Paslon PAS-GUD tidak akan ada politik balas dendam dan harus hilangkan stigma yang negatif tentang politik.

"Hilangkan pemikiran bahwa ada sebuah politik balas dendam dan kami membutuhkan aparatur dengan kinerja yang luar biasa," ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa isu miring menghantam petahan pasti ada dan tak bisa dihindarkan. Namun PAS-GUD menganggap itu adalah hal biasa.

Ia mengatakan perbedaan itu adalah hal yang wajar dan harus menerima perbedaan itu sesuatu yang indah.

"Itu sesuatu yang tidak bisa kita hindari sekarang. Soalnya bagaimana kita menanggapi semua perbedaan-perbedaan itu. Perbedaan itu indah karena perbedaan itu indah harus dinikmati tapi jangan sekali-sekali saling menyakiti. Kami menikmati- perbedaan itu. Lima pasangan ini bukan orang lain dengan cara-cara yang disampaikan tadi, tapi saya tegaskan lagi perbedaan itu indah untuk kami nikmat tapi jangan saling menyakiti," ujarnya.

Sementara itu, Bakal Calon Wakil Bupati, Gregorius Upi Dheo (GUD) menegaskan bahwa dinamika yang terjadi diluar sana adalah sesuatu yang wajar.

GUD menegaskan bahwa dirinya memilih berpasangan dengan Paulus Soliwoa karena kesamaan visi-misi tentang membangun Ngada lima tahun kedepan.

Kata GUD, sebagai anak muda harus taktis untuk belajar tentang politik. Bahwa terjun ke ranah politik siap menerima konsekuensi apapun dan harus disikapi dengan penuh bijak.

Ia menegaskan ada tiga hal yang diperhatikan ketika memutuskan untuk maju menjadi wakil bupati yaitu modal sosial, dana dan pengalaman.

Dirinya bersyukur bisa mendampingi Paulus Soliwoa menjadi Wakil Bupati karena sosol Paulus Soliwoa menjadi 'guru' tempat ia berlajar politik dan bersama dengan komitmen membangun Ngada kedepan yang lebih baik.

"Saya bersyukur saya menemukan orang yang tepat yang bisa menjadi gurunya saya. Saya melihat beliau sosok yang rendah hati. Rendah hati karena jarang ada bupati yang sedang menjabat menyampaikan bahwa masih banyak kekurangan. Beliau dengan segala kerendahan hatinya menyampaikan kekurangan dan kita bersama membangun Ngada dari Desa," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Berita Terkini