POS-KUPANG.COM | RUTENG - Tahun 2016 Badan Pusat Statistik merilis, kinerja perekonomian Kabupaten Manggarai mengalami perkembangan yang positif, dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,09% dan selama kurun dua tahun terakhir (2017 dan 2018), menjadi 5.12%.
Bupati Manggarai Dr Deno Kamelus, SH.,MH menyampaikan itu dalam Pidato Radio memperingati HUT ke-75 Proklamasi Kemerdekaan RI, Minggu (17/8/2020) malam.
Meski masih dibawah target RPJMD yakni sebesar 5.22%, kata bupati Deno, capaian kinerja tersebut bermakna sangat baik. Dalam kurun waktu itu, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Manggarai berkisar antara 5% sampai dengan 6%, dan jelas berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan di daerah ini.
• Bupati Malaka : Indonesia Maju, Malaka juga Harus Maju
Bupati Deno juga menjelaskan, persentase KK miskin di Kabupaten Manggarai terus mengalami penurunan. Dari jumlah penduduk miskin sebesar 71.860 jiwa atau 21,91% pada tahun 2017, menjadi 69.322 jiwa atau 20,83% tahun 2018.
Tahun 2019, melalui Keputusan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Nomor 79 Tahun 2019 tanggal 31 Juli 2019 tentang Penetapan Kabupaten Tertinggal yang Terentaskan.
Tahun 2015-2019, Kabupaten Manggarai bersama 61 kabupaten lainnya dari 23 provinsi berhasil meraih status Terentaskan dari Daerah Tertinggal.
• Di Malaka Rohaniwan Katolik Berkati Bendera Merah Putih Sebelum Dikibarkan
Sebelumnya Kabupaten Manggarai bersama 121 Kabupaten lainnya dari 23 Provinsi se-Indonesia telah ditetapkan sebagai Daerah Tertinggal melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 131 Tahun 2015 tanggal 4 November 2015 tentang
Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019.
Menurut Bupati Deno, Kabupaten Manggarai berhasil keluar dari predikat Daerah Tertinggal, tentu tidak lepas dari dukungan semua pihak, terutama seluruh masyarakat Manggarai. Torehan ini sekaligus akan menjadi cambuk penyemangat bagi pemerintah, agar lebih optimal dalam bekerja dan memberikan pelayanan yang semakin
baik.
Lanjut Bupati Deno, berbagai intervensi telah dilakukan guna menciptakan kesejahteraan masyarakat, terutama di bidang ekonomi, di
antaranya bantuan bibit (ternak maupun hortikultura), perbaikan rumah tidak layak huni, jaminan kesehatan, elektrifikasi dan air minum bersih.
Dalam kurun waktu 2016 sampai dengan 2019, pemerintah juga melakukan berbagai upaya lintas sektor sekaligus komprehensif melalui program-program yang berkaitan dengan
penanggulangan kemiskinan, antara lain,
bantuan rumah layak huni sebanyak 274 unit melalui DPRKPP dan juga melalui APBDes sebanyak 2.323 unit.
Bantuan Sanitasi sebanyak 1.221 unit dengan rincian, sambungan meteran listrik gratis sebanyak 600 unit melalui DPRKPP dan sebanyak 1.648 unit melalui APBDes, air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 3.250 SP.
Selain itu, bantuan ternak sebanyak 1.171 ekor, bantu bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) kepada 3.100 orang.
Dikatakan bupati Deno, Pemkab Manggarai juga terus membangun dan memperbaiki jalan, jembatan, saluran drainase dan irigasi. Dimana total panjang jalan yang telah dibangun sampai tahun 2019 adalah sepanjang 1.700,89 Km. Sementara itu, pembangunan jembatan sampai dengan tahun 2019 adalah sebanyak 274 unit.
Di sektor irigasi, sejak tahun 2016 sampai tahun 2019 Pemkab Manggarai telah melaksanakan kegiatan peningkatan saluran irigasi sepanjang 133.500 meter dengan luas cakupan 15.121 ha atau sudah mencapai 77,75% dari total luas daerah irigasi yang menjadi kewenangan kabupaten.
Bupati Deno juga mengatakan, selain pembangunan dalam bidang infrastruktur, Pemkab Manggarai berupaya untuk terus
mendorong pertumbuhan industri kerajinan, industri kecil dan menengah, bidang Pariwisata dan kebudayaan.
Selain itu Pemkab Manggarai juga terus mendorong dan membangun di sektor Koperasi, sektor pertanian, sektor Pendidikan dan sektor kesehatan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)