Kecelakaan serupa terjadi pada 1 September 1983 ketika Boeing 747 Korean Air Lines ditembak jatuh oleh pencegat Su-15 Soviet dalam perjalanan dari New York ke Seoul. Semua 269 penumpang dan awak tewas dalam insiden itu, yang terjadi karena angkatan udara Soviet menanggapi pesawat tersebut sebagai "jet mata-mata AS yang mengganggu".
Collin Koh, seorang peneliti di Institut Studi Pertahanan dan Strategis Singapura, mengatakan semua departemen kontrol lalu lintas udara militer dan sipil di seluruh dunia menggunakan sinyal "identifikasi teman atau musuh" (IFF) berbasis radar untuk memverifikasi pesawat.
Selain itu masalah keselamatan seharusnya tidak menjadi perhatian jika pesawat militer menjaga jarak aman dari penerbangan sipil.*
SebagianArtikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul China Resah dengan Ulah Pesawat Mata-mata Amerika di Laut China Selatan, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/08/12/china-resah-dengan-ulah-pesawat-mata-mata-amerika-di-laut-china-selatan.