Siapa Dalang Dibalik Carut Marutnya Hasil Seleksi Perangkat Desa di TTS

Penulis: Dion Kota
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati TTS, Egusem Piether Tahun

Wakil Ketua DPRD TTS, Yusuf Soru mengaku kaget saat mengetahui ada lulusan UGM yang kalah bersaing dalam seleksi perangkat desa pada tes praktek komputer.

Padahal, untuk masuk UGM saja sudah sangat susah dan calon mahasiswa dituntut harus bisa mengoperasikan komputer. Tapi anehnya lulusan UGM tersebut harus kalah dari peserta lain.
Mendengar banyaknya pengaduan yang masuk ke Komisi 1, Yusuf mendesak Dinas PMD untuk jujur mengakui apa salah dengan seleksi perangkat desa perdana tersebut.

" Sebaiknya Dinas PMD harus jujur, ini yang salah dimana? Tidak mungkin kalau baik-baik saja pengaduan yang masuk begini banyak. Kalau masih bisa diperbaiki harus segera diperbaiki. Jangan korbankan masyarakat kita," pintanya.

Wakil Ketua Komisi 1, DPRD TTS, Hendrik Babys meminta Pemda TTS untuk mencari aktor yang bermain dibalik carut marutnya hasil seleksi perangkat desa serentak.

Dirinya bahkan meminta agar hasil seleksi perangkat desa tersebut dibatalkan karena banyak kejanggalan yang ditemukan dalam hasil tersebut.

" Ini pengaduan yang masuk ke komisi 1 sangat banyak. Kita masih mendata pengaduan yang masuk sebelum kita klarifikasi ke lapangan. Jika nantinya dari hasil klarifikasi lapangan ada temuan yang luar biasa, maka kita dorong ke pembentukan Pansus guna mengungkap secara jelas akar persoalannya," beber Hendrik saat menghubungi POS-KUPANG.COM, Minggu (2/8/2020) pagi melalui sambungan telepon.

Ketua Komisi 1, Uksam Selan mempertanyakan ketidakhadiran Kadis PMD, George Mella setiap kali komisi 1 mengundang untuk memberikan klarifikasi atas pengaduan masyarakat terkait hasil seleksi perangkat desa.

Setiap kali diundang, Mella hanya mengutus Kabid atau sekertaris Dinas Pmd, Zem Lake.

" Ini ada apa kenapa Pak Kadis susah sekali penuhi undangan kita untuk klarifikasi pengaduan masyarakat. Kenapa main utus pak sekertaris dan pak kabid terus. Masalah ini jangan dianggap sepele. Kita terima pengaduan dari masyarakat hingga malam hari terkait hasil seleksi perangkat desa ini. Oleh sebab itu, kita minta Pak Kadis tolong hadir juga kalau kita undang," pinta Uksam. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)

Berita Terkini