POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Panitia Hari-hari Besar Islam ( PHBI) Kabupaten Sumba Timur menyarankan jamaah yang sakit terutama sakit flu disarankan tidak usah menghadiri Shalat Idul Adha di Masjid. Selain itu orang tua dan anak-anak juga disarankan tidak usah mengikuti shalat.
Hal ini disampaikan Ketua Panitia Hari-hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Sumba Timur, Samsudin Pasoa, S.Sos kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (29/7/2020).
Menurut Samsudin, pihaknya telah melakukan rapat persiapan pada 18 Juli 2020 di Masjid Al Ma'ruf Matawai.
• Diusung Demokrat, Paslon SBS-WT Semakin Memantapkan Langkah
Dalam rapat itu ada beberapa kesepakatan, termasuk penerapan protokol kesehatan pada Shalat Idul Adha, Jumat (31/7/2020).
"Shalat Idul Adha dilaksanakan harus mengikuti edaran atau pengumuman dari Menteri Agama, yakni bahwa Shalat Idul Adha 10 Dzulhijah jatuh pada 31 Juli 2020, pukul 06.45 wita," kata Samsudin.
Dijelaskan shalat ini dilaksanakan di masjid masing-masing yang selama ini melakukan shalat Jumat dengan menerapkan protokol kesehatan pada masa Pandemi Covid-19.
• Bendungan Raknamo di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Jamaah yang sakit, orang tua dan anak-anak disarankan tidak usah mengikuti shalat Idul Adha.
" Jamaah yang sedang sakit/flu orang tua dan anak-anak disarankan untuk tidak ke masjid," kata Samsudin.
Dijelaskan,protokol kesehatan yang diterapkan diantaranya, jemaah wajib menggunakan masker dari rumah masing-masing, Jemaah juga dianjurkan membawa sajadah atau alas sujud dan lainnya dari rumah masing-masing," katanya.
Dari hasil rapat tersebut,lanjut Samsudin, disarankan kepada jamaah yang sedang sakit/flu orang tua dan anak-anak untuk tidak ke masjid.
"Takmir Masjid harus menyediakan peralatan cuci tangan dan hand sanitizer serta pengecekan suhu tubuh di depan pintu masuk/keluar masjid," jelasnya.
Samsudin juga mengatakan, Imam dan Bilal ditentukan oleh masing-masing Takmir Masjid pelaksana Shalat Idul Adha, sedangkan Khatib diatur oleh PHBI.
"Untuk materi khutbah akan disiapkan oleh Seksi Dakwah PHBI Sumba Timur. Sementara tempat pelaksanaan Shalat Idul Adha diatur oleh masing-masing Takmir Masjid dan disesuaikan dengan kondisi atau jumlah umat di lingkungan masjid masing-masing.
Sebelumya juga Samsudin mengatakan, Shalat Idul Adha di Kota Waingapu akan digelar di 14 Masjid.
Dia merincikan ke-14 masjid itu adalah, Masjid Agung Al-Jihad Waingapu dengan Khatib, Abubakar Kadsu, S.PdI , Masjid At Taqwa Kamalaputi dengan Khatib, Drs. Suab, Masjid An Nur Kampung Bugis dengan Khatib, Ahmad Abdurahman,S.Ag, Masjid Al Falah Kampung Baru dengan Khatib, Mustamal, S.PdI, Masjid Al Ma'ruf Matawai dengan Khatib, Tomidin Umar, S.H, Masjid Al Muhajirin Pakamburung dengan Khatib, Abdul Kadir Saleh,S.Pd, Masjid Al Munawar Kambajawa dengan Khatib, Alfian H. Dahlan, S.Ag, Masjid At Tawabin Palahau dengan Khatib, Drs. Mujaman, Masjid Al Huda Hambala dengan Khatib, Harun Ali, S.PdI, Madjid Nurul Iman Pindu Hapi dengan Khatib, Samsudin,S.Ag, Masjid Ikhlas Karinding dengan Khatib, Dana Muslim, Masjid Arrahman Kilometer 5 dengan Khatib, Armansyah Mulayar, S.PdI , Masjid Al Anwar Munubara dengan Khatib, Abdurahman Ato,S.Ag, M.Pd dan Masjid Darussalam dengan Khatib, Vikraman,S.Pd .
Dikatakan, selain masjid di Kota Waingapu, ada beberapa lokasi juga di sejumlah kecamatan seperti di Haharu,Melolo, Kaliuda dan di Pulau Salura. (