Pasien Covid-19 di Lembata Dalam Keadaan Hamil

Penulis: Ricardus Wawo
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekda Lembata Paskalis Ola Tapobali

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Lembata bergerak cepat. Begitu mendapat informasi satu orang positif Covid-19 dari Desa Babukerong, Kecamatan Nagawutung, tim langsung menelusuri rekam jejak pasien positif Covid-19 sebelum pulang kampung. 

Ketua Pelaksana Tim Gugus Tugas Pengendalian Covid-19 Kabupaten Lembata, Paskalis Ola Tapobali menjelaskan bahwa pasien positif Covid-19 pertama di Lembata itu baru datang dari Makasar. Dia bersama suaminya menumpang KM Siguntang yang bertolak dari Makasar tanggal 3 Juli 2020, dan tiba di pelabuhan laut Larantuka tanggal 4 Juli 2020.

Memprihatinkan Bak Kandang Ayam, Gedung Sekolah Satap Weekamura, Sumba Barat Daya

Dia langsung melanjutkan perjalanan ke Lewoleba dengan kapal cepat Batam Line Ekspress, yang bertolak pada pukul 10.00 Wita. Tiba di Lewoleba, dilakukan pengukuran suhu. Karena suhu tubuhnya di atas batas normal, maka dilakukan rapid test. Ternyata, hasilnya reaktif rapid test. 

“Hasil rapid saat itu reaktif. Sehingga diambil sampel swab,” jelas Paskalis Ola Tapobali, Minggu (19/7/2020). Dia menambahkan Tim Gugus Tugas Pengendalian Covid-19 Kabupaten Lembata mengantar pasien ke Babokerong dengan mobil ambulance mengingat ia datang dari wilayah zona merah Covid-19.

Laka di Jalan Trans Flores, Pasutri dan Anaknya Terluka dan Dilarikan ke RSUD Maumere

Diperoleh juga informasi bahwa pasien positif pertama di Lembata itu punya riwayat sakit saat masih berada di Makasar. Dia tinggal di kos-kosan beralamat Jalan Abdul Kadir, Makasar, dan sempat dirawat di RS Wisata UIT pada akhir bulan Maret 2020 selama satu minggu. Ketika itu, keluhannya mual dan muntah berlebihan. Bahkan, dia sempat ditransfusi darah sebanyak 1 satu kantong.

Setelah keluar dari rumah sakit, pasien yang diketahui masih berstatus mahasiswi itu sempat melakukan kontrol di tempat praktek Dr. dr. Hj Isharya Sunarno SpOG (K) di RS Wisata UIT, pada tanggal 6 April 2020.  

“Saat ini yang bersangkutan melaksanakan masa karantina mandiri di Desa Babokerong,” jelas Paskalis, yang juga menjabat Sekda Lembata.

Paskalis Ola Tapobali meminta warga Lembata agar tetap waspada di era new normal dan selalu patuh pada protokol kesehatan. 

“Pesan kita agar di era new normal ini kita tetap waspada, tingkatkan disiplin diri dan saling mengingatkan untuk penerapan protokol kesehatan dalam keseharian kita,” harapnya.

Protokol kesehatan, berupa pengenaan masker, cuci tangan dan jaga jarak (social distancing) hendaknya menjadi kebiasaan. 

“Itu mesti dibiasakan sebagai kebutuhan, bukan sebagai aturan. Sebab sepanjang belum ditemukan vaksin, maka sudah pasti kita akan selalu bersama dengan Covid-19 ini. Jika kita tidak siap, maka pasti kita terserang. Dan, untuk menyembuhkannya juga kita sendiri, imun kita, asupan gizi kita, pola hidup kita. Bukan pemerintah, bukan dokter, bukan siapa-siapa. Mereka itu hanya memfasilitasi, mensupport, mendampingi saja dan bukan menyembuhkan,” Paskalis mengingatkan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Berita Terkini