SMAN 1 Kupang Berikan Pilihan 2 Sistem Pembelajaran
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kupang, Marselina Tua mengatakan, ada 2 pilihan yang ditawarkan menjelang diberlakukannya proses belajar tatap muka.
"Ada dua cara, yang pertama bisa shift dan yang kedua sisipan, jadi masuknya selang seling" kata Marselina pada Senin (23/07/2020) di ruang kerjanya.
"Kalau shift itu artinya ada yang masuk dari jam 7 pagi sampai jam 11 siang, kemudian yang berikutnya dari jam 12 siang sampai jam 4 sore jadi shift pagi dengan siang tidak ketemu" lanjutnya.
"Sedangkan kalau sisipan, misalnya hari Senin dan Rabu kelas X, Selasa dan Kamis kelas XI, Jumat dan Sabtu misalnya kelas XII. Jadi ada 2 sistem tergantung kita mau pilih mana" sambungnya lagi.
Lebih lanjut Marselina mengatakan, meskipun sudah zona hijau, dan masih saja ada orangtua yang keberatan anaknya belajar di sekolah, tetap tidak bisa dipaksakan.
"Ketika sudah ada kesepakatan tapi ada orangtua tertentu yang tidak mengijinkan anaknya datang tetap kita hargai juga. Anaknya mengikuti pelajaran dari rumah, guru fasilitasi dan mengirim materinya secara daring" jelasnya.
"Aturannya begitu. Bukan dengan serta merta harus wajibkan mereka (harus ke sekolah)" lanjutnya.
Ia mengatakan, sebelumnya harus ada kesepakatan antara pihak sekolah dan orangtua siswa sehingga kelak dalam perjalanan proses pembelajaran, terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, orangtua tidak asal menuding.
Saat ini pihak sekolah sedang memersiapkan In House Training (IHT) sebagai persiapan para guru untuk menyambut tahun ajaran baru.
"Kita mau IHT tanggal 16 nanti untuk persiapan administrasi, setiap tahun ajaran baru ada hal - hal yang perlu kita sampaikan" ucap Marselina.
Untuk pembelajaran, kata Marselina, belum dimulai karena berpatokan dari peraturan Menteri dan Dinas P dan K.
"Kita patokan protokol covid seperti apa dari Menteri kemudian dari Dinas, kita harus patokannya kesana sehingga kita tidak melakukan sesuatu semau sendiri" jelasnya.
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk siswa baru juga dilakukan secara online. Semua materi disiapkan dalam bentuk cetak sehingga tidak ada proses tatap muka.
"Prinsipnya kesehatan dan keselamatan dari semua siswa guru pegawai itu wajib" tegas Marselina.