Pengamat Ekonomi Regional James Adam : Masyarakat Harus Waspada Terkait Arisan Online
POS-KUPANG. COM| KUPANG--Pengamat Ekonomi Regional James Adam : Masyarakat Harus Waspada Terkait Arisan Online
Dr. James Adam pengamat ekonomi regional menjelaskan, infestasi online memang sekarang ini tumbuh subur di indonesia.
"Apabila arisan online yang ada di kupang, ada yang dari jawa dan orang kupang sendiri yang mempunyai jaringan sendiri dengan orang di luar daerah," ujarnya Via Handphone kepada POS-KUPANG. COM, Minggu (12/07/2020).
Menurut James, untuk infestasi online, promosinya lebih bagus dan lebih menarik dari pada perbankan, koperasi atau lembaga keuangan lainnya.
"Sehingga apabila masyarakat tidak teliti membaca kalimat-kalimat di Facebook atau di medsos lainnya, orang akan tergiur," ungkapnya
Jadi, kita masyarakat kota kupang, kata James, mengapa terkecoh dengan hal itu, karena kurang informasi. Kurang informasi untuk masyarakat,, mana yang bodong dan real.
Ia mengatakan, masyarakat kurang informasi karena semestinya informasi itu berada di OJK. Tetapi persoalannya OJK tidak terlalu mengurus hal-hal detail seperti itu.
Ia melanjutkan, memang media yang baik untuk mempublikasikan itu, OJK lewat media sosial (medsos). Namun persoalannya, ketika orang ingin berinfestasi lewat online, mereka buka website OJK baru ketahui mana investasi yang benar-benar sesuai regulasi yang ada di indonesia.
Oleh karena itu, kata James, pertama, apabila masyarakat ingin lakukan investasi melalui media sosial seperti itu, mestinya harus konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak OJK. Perusahan online ini benar atau tidak
Kedua, apabila masyarakat belum paham benar tentang keuangan sangat sulit untuk berpikir positif. Karena mereka berikan tawaran yang menggiurkan.
Ia mencontohi, dari arisan online berikan tawaran untuk pelanggan, kamu investasi 10 juta, setelah itu kamu akan dapatkan 50 juta. Dan macam-macam variasi promosinya seperti itu, hal ini yang buat sebagian orang tertipu.
James sampaikan, satu-satunya cara untuk masyarakat tahu tentang perusahan mana yang betul melalui OJK, dan dapat juga membuka profil perusahan di media sosial. Apabila perusahan mempunyai profil benar dengan segala investasinya, berarti ada ijin dan linknya di OJK.
"Program ini seperti tenknologi finansial (Fintech). Ada yang gunakan nama perusahan dan ada juga yang gunakan nama pribadi, dan dia tidak melembaga dan itu bentuk perorangan. Apabila mereka posting di Facebook atau media sosial dalam bentuk lembaga sehingga orang berpikir bahwa ini organisasi besar dan tidak mungkin menipu, padahal ada unsur penipuannya disitu," jelas James
Menurutnya, kita sudah tertipu dan menyimpan uang di perusahan itu dan terlibat dengan prosesi transaksi, apabila kedepan mereka sudah macet dan tidak muncul lagi, kita tidak dapat lagi jejak mereka.