Dokter Puskesmas Selingkuh dengan Sesama ASN, Dibongkar Suami Hingga Anak pun Tahu

Editor: Alfred Dama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

"Jika nanti istrinya dikeluarkan sebagai ASN (dipecat dengan tidak hormat) karena sanksi disiplin berat tidak masalah. Saya tetap menerima istri saya apa adanya. Karena dia ibunya anak-anak," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala BKPPD Kabupaten Pasuruan Henis Widiyanto menegaskan, pihaknya sudah menindaklanjuti aduan yang dilaporkan suaminya ini.

"Sudah kita proses dan laporkan ke Inspektorat," ujarnya.

Ia mengaku, pihaknya juga sudah memanggil terlapor.

Menurutnya, sanksi bagi ASN yang terlibat dalam kasus asusila atau perselingkuhan diatur jelas dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 54 Tahun 1990 Perubahan atas PP Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi ASN.

Selain itu, sanksi itu juga dipertegas dalam PP Nomlr 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Dua PP tersebut disiapkan sanksi jika memang terbukti ada pelanggaran disiplin ASN yang mengarah ke martabat PNS," sambungnya.

Dampak Perselingkuhan Orangtua pada Anak

Melansir Kompas.com (27/2/2018), Ana Nogales, seorang penulis buku perselingkuhan sekaligus psikolog klinis, mengatakan bahwa ada segelintir dampak yang dirasakan anak ketika orangtua selingkuh.

Ketika mendapati orangtua selingkuh, biasanya anak jadi sulit percaya pada orang lain. Mereka akan beranggapan bahwa orang yang mereka cintai bisa berbohong atau menyakiti mereka.

Dikhawatirkan juga, mereka nantinya akan meyakini bahwa tidak ada pernikahan yang langgeng. Anak cenderung tidak percaya komitmen setia pada satu orang.

Jika orangtua selingkuh dan menyuruh anaknya ikut merahasiakan perbuatan tersebut, anak bisa mengalami beban mental yang luar biasa.

Rasa bersalah, tekanan dari orangtua yang beselingkuh, dan rasa mengkhianati keluarga bisa membuat depresi serta kecemasan pada diri anak.

Anak yang tahu adanya kasus perselingkuhan orangtua mungkin jadi melihat bahwa pernikahan bukanlah janji yang sakral. Jadi, mereka bisa beranggapan bahwa kesetiaan itu tidak penting.

Bahkan mungkin, anak akan bingung memahami apa arti mencintai seseorang, kesetiaan, dan pernikahan itu sendiri.

Halaman
123

Berita Terkini