POS-KUPANG.COM | SOE - Seorang remaja, Mese Bahan (14) anak kedelapan pasangan Milka Saba dan alamarhum Fredrik Bahan tersenyum lebar sesaat setelah duduk di kursi roda bantuan dari Yayasan Pelita Kehidupan Masyarakat (YPKM), Kamis (18/6/2020) pagi.
Mese, merupakan bocah penyandang distabilitas, dimana kedua kakinya tidak tumbuh dengan normal sehingga dirinya tak bisa berjalan.
Sambil menganggukkan kepalanya, Mese Bahan mengaku, senang bisa duduk di atas kursi roda.
Dengan bantuan kursi roda, Mese tak lagi harus merayap ketika hendak keluar dari dalam kamar atau beraktivitas di dalam rumahnya.
• Sekretaris LLDIKTI Wilayah XV NTT Kunjungi Unwira Kupang
Mese bukan satu-satunya anak Milka Saba yang mengalami cacat pada bagian kaki. Lima delapan anaknya mengalami cacat pada kaki sejak lahir.
Yopri Bahan, salah satu di antaranya telah meninggal dunia pada 2014 silam di usia 28 tahun.
Dua tahun setelah kepergian Yopri, tepatnya pada tahun 2016, Milka harus ditinggal sang suami Fredrik Bahan akibat mengalami komplikasi penyakit.
• Mery Dianiaya Setelah Memeluk Tersangka Goldefridus Ronaldo Mau Oellun
Praktis setelah ditinggal sang suami, Milka harus berjuang sebagai single parent dalam merawat keempat anaknya yang lumpuh. Sedangkan tiga anak lainnya yang sehat, sudah menikah dan tinggal di rumah sendiri.
Milka yang tidak mengencam pendidikan tinggi harus bekerja di kebun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Memanfaatkan waktu senggang, Milka menenun kain dan hasilnya dijual untuk menambah penghasilannya.
Sadar fisiknya tak mudah lagi dan tenaganya tak sekuat saat masih muda, Milka setahun terakhir mencoba membuka kios di rumahnya. Barang jualannya pun belum lengkap dan banyak akibat keterbatasan modal yang dimiliki.
"Sekarang buka usaha kios di rumah untuk bisa dapat penghasilan sedikit-sedikit. Kalau harus kerja di kebun sudah tidak kuat lagi, baru kalau ke kebun nanti tidak ada yang lihat anak-anak," ungkap Milka.
Untuk membantu mengembangkan usaha kios Milka, YPKM akan memberikan bantuan sembako untuk mengisi kios sembako milik Milka.
Selain itu, YPKM juga bekerja sama dengan sebuah koperasi untuk membantu Milka dalam pengelolaan keuangan kios agar bisa maju ke depannya.
YPKM juga akan membantu membangun teras rumah sehingga kedepan anak-anak Milka bisa beraktivitas di teras rumah.
" Kita akan bantu mengisi kios milik Milka dan melakukan pendampingan manajemen pengelolaannya sehingga kedepan bisa kios Milka ini besar. Kita juga akan memberikan bantuan bahan bangunan untuk membangun teras rumah sehingga kedepan anak-anak Milka Saba bisa beraktivitas dengan kursi roda di teras rumah," ujar Ketua YPKM, Sandy Rupidara. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)